Penulis: admin |
NATUNA, (KP),- Jaringan telepon seluler (ponsel) milik pribadi warga masyarakat Desa Tanjung Kumbik, Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri tidak berfungsi. Hilangnya sinyal jaringan handphone (hp), sebuah perangkat telekomunikasi elektronik, yang dapat dibawa kemana-mana tersebut, terjadi sejak, Jum’at (28/09/2018), hingga saat ini.
“ Beberapa hari ini jaringan hilang. Anehnya hp jenis android bisa digunakan. Kalau hp kecil black senter tidak bisa, jaringannya tidak ada,“ ujar Raja Arifin, salah seorang warga Desa Tanjung Kumbik, kepada koranperbatasan.com.
Berbeda dengan yang terjadi di Ranai. Salah seorang warga bernama Yeni Reslinda, mengeluh lambatnya proses pengiriman berkas pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) secara online. “ Kenapa ya, jaringan internet lemot. Dari tadi pagi ngirim gambar saja tidak masuk-masuk. Padahal ini sudah beli paket data falsh yang 12 GB, “ cetus Yeni, kepada koranperbatasan.com, Sabtu (22/09/2018) kemarin.
Menanggapi yang terjadi, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Natuna, Raja Darmika menjelaskan, kabel Fiber Optik (FO), Palapa Ring Barat (PRB) di wilayah Cemaga, Kecamatan Bunguran Tengah rusak parah. “ Kemarin sekitar tanggal 22, kabel FO PRB putus di Cemaga. Lokasinya di Jembatan Mitan. Fungsi kabel FO, mengantarkan sinyal data, dengan kecepatan tinggi. Khusus di Natuna menggunakan kabel FO PRB sebagai backbone. Akses FO ini dibangun oleh Telkom beberap waktu lalu, “ ujar Darmika menjawab koranperbatasan.com, Kamis (27/09/2018) melalui pesan WhatsApp.
Menurut Darmika, kabel tersebut putus akibat terkena alat berat proyek pembangunan jembatan. “ FO yang putus adalah kabel inland (darat), akibat beko pekerjaan jembatan di Cemaga. Putusnya FO PRB, tentu data internet menjadi terganggu. Dengan putusnya backbone FO PRB maka terjadi gangguan secara menyeluruh. Tapi Telkom dan Telkomsel masih punya backup radio IPLH dan satelit. Biasanya masih bisa nelpon, “ terang Darmika.
Sebagai Kepala Dinas Kominfo, berkaitan dengan program Bakti (Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi), selaku pemilik pekerjaan yang membangun kabel optik palapa ring barat. Darmika memastikan pihaknya sudah melakukan upaya percepatan penyambungan. “ Sudah di sambung. Perbaikannya hanya dua hari, kebetulan teknisi, dan alatnya ada di Natuna, “ tegas Darmika.
Dalam hal ini, Darmika berharap kontraktor yang melakukan pekerjaan, pembangunan penggalian jalan, berkoordinasi dengan pihaknya. Agar kabel jaringan yang tertanam di bagian kanan kiri jalan tetap aman. “ Mari kita sama-sama menjaga kabel yang ada di kanan kiri bahu jalan. Terutama yang terpasang dari Penarik menuju Bandarsyah. Jika kabel tersebut putus, maka telekomunikasi kita terganggu. Kepada para kontraktor, sedapat mungkin koordinasinya terkait pekerjaan penggalian di jalan. Mari kita pergunakan internet secara sehat dan aman, “ tutup Darmika.
Tindak lanjut dari yang terjadi, sampai berita ini dinaikan. Kontraktor pengerjaan pembangunan jembatan yang dimaksud belum dapat di temui. Kebanyak masyarakat, bahkan dinas terkait tidak mengetahui siapa pengawas lapangannya. (Amran).