close menu

Masuk


Tutup x

Pemerintah Bangun Empat Pasar Diwilayah Perbatasan Indonesia – Malaysia

Potret-salah-satu-aktifitas-di-perbatasan-Indonesia-Malaysia-Fhoto-Syahrul-Karim

Penulis: |

Nunukan, (KP), – Pemerintah Pusat kembali membangun empat pasar diwilayah perbatasan Malaysia. Pasar yang diistilahkan dengan sebutan Toko Indonesia tersebut berada dikawasan Provinsi Kalimantan Utara. Toko Indonesia, diketahui khusus menjual kebutuhan pokok sehari-hari berasal dari produk Indonesia.
Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie menjelaskan, usulan Pemprov Kaltara terkait pembangunan pasar tersebut mendapat respon positif Pemerintah Pusat dengan menyiapkan dana pembangunan bersumber dari APBN dalam DAK. ” Tahun 2018 ini Pemerintah Pusat akan membangun empat Toko Indonesia di Kaltara khusus diwilayah perbatasan dengan Malaysia, ” ujar Irianto dikutip dari Antara, Minggu, 4 Februari 2018.
Menurutnya, jumlah anggaran yang disediakan oleh pemerintah sebesar Rp 24 miliar,  atau Rp 6 miliar pertoko. Pembangunan Toko Indonesia itu, diantaranya dua buah di Kabupaten Nunukan yakni Kecamatan Lumbis Ogong dan Sebatik perbatasan dengan Negeri Sabah. Kemudian dua toko lagi berada dikawasan Kecamatan Kayan Selatan dan Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau perbatasan dengan Negeri Sarawak, Malaysia.
Irianto Lambrie menerangkan, kedua Toko Indonesai di Kabupaten Nunukan berbentuk pasar pujasera. Sedangkan di Kabupaten Malinau berbentuk pasar biasa. Kemudian, dana pembangunan empat toko ini, akan dimasukkan kedalam APBD masing-masing kabupaten, dan pelelangannya akan dilakukan di daerah. Provinsi Kaltara juga akan menganggarkan melalui APBD sebesar Rp 13 miliar untuk pembangunan pasar di Desa Panca Agung Kecamatan Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan. Termasuk pembangunan pasar di Pulau Bunyu dan Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan.
Sedangkan tahun 2017 lalu, Pemprov Kaltara telah merealisasikan pembangunan Toko Indonesia di Kecamatan Krayan dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar. (Net).
 

READ  Dandim Ajak Wartawan Lokal Demak Ikuti Lomba Jurnalistik