Penulis: admin |
BATURAJA (KP),- Nasib malang yang dialami (SN), balita perempuan yang berumur baru 7 bulan terkena penderita Hydrochepalus dengan kondisi kepala membesar, sempat membuat heboh dunia maya. Yang mana sebelumnya video balita ini beredar luas di medsos dan group pesan WhatsAap.
Diketahui, balita malang tersebut merupakan anak ke 4 dari pasangan suami istri, AS (35) dan istrinya NR (35), warga tidak mampu yang tinggal di Desa Laya, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.
Mendapati informasi tersebut, Bupati Kabupaten OKU Drs. H. Kuryana Azis didampingi Direktur RSUD Ibnu Soetowo Baturaja, Dr. Rynna Dyana beserta Kapala Dinas Sosial dan beberapa Dinas terkait lainnya tidak tinggal diam. Seusai melaksanakan rutinitas kegiatan Jum’at bersih langsung bergerak cepat menuju rumah kediaman pasutri AS dan NR, Jum’at (31/5/19).
Setiba disana, Bupati OKU dan Direktur RSUD Ibnu Soetowo beserta rombongan disambut antusias oleh Camat Baturaja Barat bersama Kapala Desa Laya dan warga setempat, yang langsung menuju ke rumah kediaman (AS) beserta istri. Dengan berjalan kaki lebih kurang sekitar 500 meter, akhirnya rombongan berhasil melihat langsung keadaan (SN) yang terlihat memprihatinkan, lemas dan tak berdaya akan penyakit yang dideritanya mengakibatkan kepalanya kian membesar.
Dalam misi kemanusiaan ini, Bupati OKU didampingi Dirut RSUD Ibnu Soetowo Baturaja, Camat Baturaja Barat dan Kades Desa Laya membawa balita tersebut ke RSUD Ibnu Soetowo untuk dilakukan perawatan intensif. Yang mana, Bupati OKU juga sempat terlihat memberikan bantuan berupa uang tunai sebagai bentuk kepedulian sosial.
“Mengenai biaya pengobatan tidak usah dipikirkan saya tanggung jawab, yang terpenting anak ini dirawat semaksimal mungkin. Nanti barulah segera kita dilakukan langkah selanjutnya demi kesembuhannya,” kata Bupati OKU kepada kedua orang tua balita penderita Hydrochepalus (AS) dan (NR) saat berada di RSUD.
Yang mana diungkapkan (AS) beserta istrinya, jika anaknya menderita penyakit yang memprihatin tersebut sejak umur 4 bulan bulan. ”Dari 3 bulan lalu anak kami mulai terkena penyakit ini, hingga kini umurnya sudah 7 bulan dan kepalanya kian membesar. Dulu waktu baru lahir berumur 5 hari juga sempat dirawat di rumah sakit ini, karena sakit cairan dan inveksi saat pemotongan tali pusat ketika habis melahirkan dari dukun beranak,” terang AS.
Sementara Dirut RSUD Ibnu Soetowo Baturaja, Dr Rynna Dyana didampingi Dr Darius Samsudin selaku Dokter Spesialis anak RSUD Ibnu Soetowo yang menangani mengatakan bakal selalu siap memberikan perawatan dan pelayanan terbaik demi kesembuhan setiap pasien yang ada, tanpa terkecuali sesuai intruksi Bupati OKU selama ini.
“Sudah menjadi tugas dan fungsi kami memberikan perawatan dan pelayanan pengobatan semaksimal mungkin. Yang mana nantinya untuk balita pasien penderita Hydrochepalus ini akan dilakukan penanganan oleh dokter khusus kami, dokter spesialis anak. Semuanya nanti akan kita periksa, baik melalui laboratorium dan lainnya juga seperti perawatan terapi. Sampai kondisi fisik dan kesehatannya membaik dulu setelah itu barulah nanti kita kirim ke Palembang untuk dilakukan operasi,” terang Rynna Dyana.
Diungkapkannya, pengambilan tindakan khusus memang harus dilakukan di Palembang karena keterbatasan dan kemampuan tidak adanya dokter spesialis bedah anak. ”Sebab jika di rumah sakit Palembang disana akan ada tim dokter khusus rawat bersama, seperti dokter spesialis anak, spesialis bedah anak dan dokter spesialis neurologi (Saraf),” jelas Dirut RSUD Ibnu Soetowo Baturaja, Dr Rynna Dyana. (Syahril).