close menu

Masuk


Tutup x

Dinas Pertanian, Himbau Petani Jangan Mudah Beralih Fungsi

Kepala-Dinas-Pertanian-Kabupaten-Oku-Joni-Saihu-SP-M.Si

Penulis: |

BATURAJA, (KP),- Kurang stabilnya harga jual, membuat para petani karet khsususnya di seputaran Kabupaten Ogan Komering Ulu (Kabupaten Oku), banyak yang mengeluh. Meski tercatat luas lahan perkebunan karet di Kabupaten Oku, mencapai ratusan ribu hektar. Namun sebagian dari mereka tampak lesu untuk mengelola tanaman miliknya. Dikarenakan harga yang diterapkan seakan jauh dari harapan.
Meski demikian, tidak berpengaruh terhadap jenis pertanian lain, seperti padi, jagung dan cabe. Karena diketahui dari data Dinas Pertanian Kabupaten Oku, minat petani dari tiga jenis tanaman pangan atau holtikultura tersebut tidak ada penurunan. ” Berdasarkan hasil survey kami untuk tanaman pertanian padi yang tergolong ada dua jenis, yakni pada sawah dan padang. Untuk padi sawah tercatat luas lahan ada sekitar 5.700 hektar, dengan lahan tanam sekitar 10.000 ribu hektar, “ terang Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Oku, Joni Saihu SP, M.Si kepada koranperbatasan.com, Selasa (04/09/2018).
Menurut Joni Saihu, untuk tanaman padi ladang, atau padi yang ditanam di darat agak sulit di prediksi, tergantung kesiapan petani itu sendiri. Terkadang sehabis menanam padi, mereka berpindah ke tanaman lain mengikuti musim. Akan tetapi tercatat tetap ada peningkatan, dengan luas tanam sekitar 3.000 hektar. “ Jadi total keseluruhan luas tanam padi sawah dan ladang mencapai 13.000 hektar. Tahun ini kita targetkan luas lahan tanam, supaya lebih meningkat lagi menjadi 14.000 hektar,” ujar Joni Saihu.
Sementara, sambung Joni Saihu, untuk tanaman cabe dan jagung juga tetap masih stabil. Jenis tanaman ini, juga tergantung pada musim serta keadaan alam. Biasanya sedikit ada perubahan harga apabila mendekati hari-hari besar, seperti lebaran. Hal ini disebabkan kelangkaan pasokan. Kelangkaan itu, juga bisa terjadi apabila cuaca alam yang tidak mendukung, menyebabkan hasil panen petani menurun.
“ Hal itu selalu kami waspadai, dengan selalu memberikan arahan terjun langsung ke lapangan. Atau melalui kegiatan bimbingan pelajaran yang rutin kami adakan untuk para petani, baik petani cabe, bawang, padi, karet, jagung dan lainnya. Supaya mereka bisa mengantisapasi agar hasil tanamnya selalu baik dan memuaskan. Selain itu, dalam pertahun kami juga memberikan bantuan sesuai kebutuhan petani, baik dari bibit, pembasmi hama, serta kebutuhan lainnya,” tutur Joni Saihu.
Diakhir penyampaiannya, Joni Saihu menghimbau kepada para petani karet, jika disaat harga karet sedang tidak memuaskan bisa fokus menanam yang lain, sebagai tambahan pendapatan. ” Tapi itu, bukan berarti harus beralih fungsi dengan mengganti tanaman karet yang sudah ada. Sebab besar kemungkinan tidak selamanya harga karet terus seperti sekarang,” tutup Joni Saihu. (Syahril).

READ  Peduli Dunia Pendidikan, Tahun 2019 Pemkab Bintan Naikan Insentif Guru