Penulis: admin |
BANJARBARU (KP),- Keluhan peternak dengan turunnya harga ayam boiler atau ayam potong di pasaran pada angka Rp10 ribu perkilogram mendapat perhatian dari Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat 23 Agustus 2019 bertempat di Hutan Kota Lingkungan Setdaprov Kalsel.
Plt. Kadis Peternakan dan Perkebunan, Hanif Faisol beserta Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira menjelaskan tentang penanganan turunnya harga ayam boiler/potong di Kalsel. Langkah yang diambil adalah dengan membentuk Tim Pengawasan dan Pengendalian Distribusi DOC dan boiler.
Mereka melakukan pembatasan produksi DOC pada perusahaan penetasan unggas, pengawasan distribusi sesuai Pergub Nomor 68 Tahun 2014 yang mengamanatkan bahwa perusahaan DOC hanya boleh memelihara DOC-nya sendiri 30 persen dan 70 persen harus untuk eksternal, mandiri, dan kemitraan mereka.
Sebagaimana diketahui, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel terus melakukan pengawasan dan pembinaan, juga melakukan monitoring evaluasi. Di Kalsel saat ini ada over stok ayam sekitar 50 ribu ekor akibat tidak terkontrolnya DOC. (KP).
Pewarta : Adam Subayu