Penulis: admin |
TANJUNGPINANG (KP), – Memandang indahnya alam pepohonan, bukit serta arus air yang mengalir di sungai memang sungguh menenangkan hati dan pikiran kita, keindahan ini biasanya akan kita dapatkan ketika berada di wilayah pedesaan yang jauh dari hiruk-pikuk aktivitas kota. Namun, bagaimana jika suasana itu kini dapat kita lihat langsung dari dalam ruang keluarga, di ruang tamu atau di dalam ruang kerja kita sekalipun, sungguh sangat menyenangkan bila kita mendapati suasana alam liar dikala kita sedang sibuk melakukan rutinitas kita sehari-hari.
Kita mungkin dapat merasakannya jika kita memiliki sebuah Aquascape. Lantas, apa itu Aquascape? Aquarium Landscape atau sering disingkat dengan Aquascape atau dikenal juga dengan Nature Aquarium adalah merupakan sebuah ekosistem air buatan ditempatkan dalam sebuah aquarium, Ini dapat berupa miniatur dari alam seperti hutan, padang rumput, perbukitan, maupun sebuah tebing laut. Semua miniatur alam itu di desain sedemikian rupa dari segala benda yang telah tersedia di alam, seperti bebatuan kali, akar kayu bakau, dan tanaman yang tumbuh di sekitaran air terjun atau rawa.
Koranperbatasan berhasil mewawancarai Herman, salah seorang pengusaha serta penggiat aquascape, seorang Tionghoa muda kelahiran Tanjungpinang ini merupakan pemilik sebuah toko aquarium yang beralamat di Jalan Bakar Batu, Kota Tanjungpinang. Herman yang saat itu dikunjungi oleh koranperbatasan pada Rabu Siang (28/8) di Toko Natural Life Aquascape Tanjungpinang miliknya pun angkat bicara.
Dengan ramahnya Herman berbagi tentang bagaimana ia memulai karirnya sebagai Aquascaper amatir sejak tahun 2012 lalu menjadikannya sebuah bisnis ditahun 2014 dan kian serius menjalani usahanya hingga dikenal sebagai Aquascaper yang cukup mumpuni sampai sekarang dan telah dipercayai oleh puluhan kliennya yang tersebar di Provinsi Kepulauan Riau. Kebanyakan kliennya adalah dari Tanjungpinang dan Bintan.
Dimulai pada tahun 2014, herman yang sudah cukup familiar dengan aquarium landscape ini mulai memutuskan untuk membangun sebuah kios kecil yang beralamat di Jalan Bakar Batu, tak jauh dari Toko barunya kini. Seperti usaha lain pada umumnya, masa merintis, adalah sebuah fase kritis yang harus dihadapi Herman, dimana saat itu beliau dihadapkan dengan berbagai rintangan dalam usaha aquascapenya.
Kendala itu pun beragam dan datang silih berganti, mulai dari keuangan, produk dagang hingga kondisi kios yang butuh perhatian khusus. Namun putus asa bukan pilihan seorang Herman, semangat aquascapingnya kian berkobar hingga membawa dirinya menjadi seseorang yang lebih mapan seperti sekarang. Herman yakin bahwa aquascape sendiri banyak membawa pesan pelajaran kepada kita manusia, terutama tentang ketekunan merawat dan melestarikan keindahan alam. “Takashi Amano, master aquascaper dunia yang sebenarnya menginspirasi saya menekuni dunia aquarium alam ini,” ungkap Herman dengan penuh semangat.
Ketika disinggung mengenai prospek usaha, herman mengatakan bahwa ia percaya bahwa bisnis aquarium akan jadi bisnis yang menjanjikan dalam beberapa tahun mendatang, keyakinan itu bukan tanpa sebab, herman melihat bagaimana animo masyarakat pada aquarium ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Disini, sejak sempat booming di tahun 2015, minat aquarium mulai meningkat, hanya saja tak nampak ramai seperti halnya di Jawa atau yang dekat dari sini macam Batam gitu bang,” terang Herman.
Herman menjelaskan, bahwa diadakannya berbagai event dan kompetisi aquascape seperti yang dilakukan oleh komunitas pencinta aquascape di wilayah Jawa, telah menarik minat masyarakat banyak serta terbukti mampu membuat pasar ikan dan tanaman hias ini kian menggeliat. Dukungan pemerintah daerah sebenarnya sangat diperlukan sebagai akses bagi dirinya dan juga para penggiat aquascape yang lain guna meraih pasar mereka dan memperkenalkan aquascape ke masyarakat luas.
Selain desain aquascape, toko Natural Life Aquascape ini pun menjual berbagai produk untuk aquascaping, seperti pupuk, vitamin, pakan ikan serta alat menanam dan pemeliharaan tumbuhan air seperti pinset dan gunting. Juga ada produk untuk aquarium air asin, seperti suplemen bagi karang dan alat-alat penunjang ekosistemnya.
Sampai kini, Herman masih banjir orderan setting aquascape, setiap desain aquascape mempunyai ukuran dan harga yang beragam. Herman rata-rata membandrol aquascapenya dari harga Rp 1 juta hingga Rp 4 jutaan, tergantung dari material dan tingkat kesulitan penataannya. “Kita pernah jual sampai harga Rp 10 juta bang, ada orang dari resort yang ambil,” ungkap Herman. Nah, sungguh bisnis yang menjanjikan bukan? (KP).
Laporan : Muhammad Faisal