Penulis: admin |
ANAMBAS (KP),- Kantor Unit Layanan Pelanggan PLN Kabupaten Kepulauan Anambas (Anambas) Provinsi Kepri, Minggu malam 20 Oktober 2019 didemo ratusan warga. Kedatangan massa yang sempat memadati halaman depan kantor layanan penerangan saat itu, memprotes buruknya kinerja perusahaan tersebut.
Pemadaman listrik tak kunjung usai, yang terjadi di daerah perbatasan itu, akhirnya membuat kemarahan warga memuncak. Usai sholat magrib, warga akhirnya bergerak serentak menuju Kantor Unit Layanan Pelanggan yang terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani Tarempa.
Pantauan koranperbatasan.com anggota Polres dan Polsek bergegas menuju lokasi guna memberi pengamanan. Beberapa anggota Polres terlihat berjaga-jaga di depan pintu masuk Kantor PLN Rayon Anambas agar massa yang sudah memadati halaman depan kantor tersebut tidak masuk ke dalam.
Menurut salah seorang warga tidak mau namanya disebutkan dalam penulisan berita ini mengatakan bahwa aksi yang mereka lakukan karena merasa gerah akan lampu hidup mati secara tiba-tiba, tanpa adanya pemberitahuan. “Kami emosi, sudah membuat alat elektronik kami rusak dikarenakan lampu hidup mati. Siapa yang akan bertanggungjawab Pak?,” katanya bertanya.
Kepada koranperbatasan.com ibu-ibu itu, kemudian kembali bertanya siapa yang akan bertanggungjawab terhadap kerusakan barang-barang elektronik di rumahnya. “Jika alat elektronik kami rusak dan jika nanti ada konslet kabel listriknya yang mungkin bisa menyebabkan kebakaran siapa mau bertanggungjawab,” cetusnya.
Beberapa pendemo masih terlihat bertahan di depan Kantor PLN. Mereka menuntut pihak PLN untuk dapat menyalakan lampu dan member waktu hingga pukul 22:00 WIB. “Jika jam 10 tidak nyala juga, kami akan jadi semakin marah. Jangan sampai kami berbuat anarkis jika lampu tidak juga hidup,” pungkas beberapa warga yang bertahan saat itu.
Sejalan dengan permintaan itu, pihak PLN terlihat sedang berupaya memperbaiki jaringan yang rusak dan berusaha keras agar lampu bisa segera dinyalakan 24 jam. Selang beberapa jam, pihak PLN berhasil menghidupkan lampu. Warga kemudian membubarkan diri secara tertib setelah lampu dinyalakan. (KP).
Pewarta : Azmi Aneka Putra