Penulis: admin |
BATURAJA, (KP),- Tiga wilayah perairan di Indonesia, memberikan cerita buruk, sepanjang Juni-Juli. Setidaknya ada tiga kasus kecelakaan melanda transportasi air di tiga lokasi berbeda, dengan jumlah korban jiwa hingga ratusan. Tercatat pada Juni lalu, dua kasus kecelakaan transportasi air yakni, tenggelamnya KM Arista di perairan Pulau Khayangan (Selat Makassar), dan KM Sinar Bangun di Danau Toba Sumatra Utara (Sumut).
Sementara awal Juli kemarin, menyusul sebuah Kapal Motor (KM) Lestari Maju di perairan Kepulauan Selayar (Sulsel), yang menambah panjang kasus kecelakaan transportasi laut. Tak ingin ada insiden serupa pada transportasi air di Oku Raya, khusus di Kabupaten Oku Selatan, tepatnya pada hari Selasa (31/7/2018) kemarin, balai pengelola transportasi darat wilayah Sumsel dan Babel, berkunjung ke Danau Ranau. Dalam kunjungan itu, menghadirkan pula PT Jasa Raharja Perwakilan Baturaja. ” Soal keamanan transportasi bidangnya balai, kalau Jasa Raharja soal asuransi jiwa, ” ujar Kepala Perwakilan Baturaja PT Jasa Raharja, Rudi Yanto, Rabu (1/8/2018).
Menurut Rudi, asuransi kecelakaan, Jasa Raharja tidak hanya mengeluarkan bagi musibah kecelakaan di darat, tapi juga udara, dan air. Penjaminan tersebut, karena secara tidak langsung, penumpang telah membayar iuran saat membayar ongkos angkutan. ” Kami juga beritahu teknis pelaporannya, supaya jika terjadi hal tak diinginkan (kecelakaan, red), santunan bisa di bayarkan, ” tandas Rudi.
Sebagaimana diketahui, di tiga Kabupaten Oku, hanya Oku Selatan yang memiliki transportasi air. Hampir setiap hari, Danau Ranau tidak sepi dari aktivitas penyeberangan orang. Baik warga setempat, maupun wisawatan. Sehingga sosialisasi keamanan di pandang perlu. Agar kejadian di tiga wilayah Indonesia, tidak terjadi di Kabupaten Oku, “ papar Rudi. (Syahril).
