Penulis: admin |
SELEMAM, (KP),- Batu kecil, salah satu jenis bahan pelengkap bangunan proyek fisik, di Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, masih terbilang sulit. Meskipun usaha pemecah batu kian ramai di lakukan oleh warga masyarakat. Namun batu kecil dalam jumlah yang banyak, tetap saja sulit di dapatkan. Semua itu, di karenakan belum adanya peralatan canggih yang digunakan oleh pekerja pemecah batu.
Pada umumnya, pekerja pemecah batu yang ada di daerah perbatasan ujung utara NKRI ini, masih melakukan pekerjaannya dengan cara tradisional. Dimana batu-batu berukuran besar di bakar terlebih dahulu, kemudian di pecahkan oleh tangan manusia menggunakan alat seadanya, sesuai dengan ukuran batu yang diinginkan.
Belakangan ini, terdapat usaha batu di lakukan oleh warga Desa Selemam, menggunakan mesin penghancur. Usaha pemecah batu yang menggunakan peralatan sedikit canggih ini, dikelola oleh salah seorang warga bernam Ganda. Lelaki yang mengaku berusia 27 tahun itu, mengatakan dirinya telah menekuni usaha pecah batu, menggunakan mesin jenis cuester lebih kurang dua tahun.
Hasil pantauan Koran Perbatasan di lapangan, Ganda merupakan satu-satunya pelaku usaha batu, yang menggunakan stone breaker alat pemecah, jenis cuester khususnya di Desa Selemam, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. Menurut Ganda, dua buah mesin cuester yang digunakannya, dalam satu hari mampu menghasilkan sebanyak empat rit batu cor.
Untuk memperbanyak jumlah perolehan batu, Ganda berharap kedepan jumlah mesin yang dimilikinya, bisa terus bertambah. Meskipun hanya memiliki dua mesin cuester, yang dibelinya dengan harga per-unit, kurang lebih Rp.100 juta. Ganda dinilai telah membantu pemerintah, mengurangi jumlah angka pengangguran. Saat ini Ganda, berhasil menyelamatkan sedikitnya 10 orang warga kurang mampu, sebagai pekerja. (Am).