close menu

Masuk


Tutup x

Aksi “Koboi” Sang Pamen, Brondong Mobil Bendahara KAI

Aksi-koboi-Pamen-Mabes-Polri-Kombes-Pol-Herry-Nixon-S-SIk-51-di-Simpang-Empat-Sukatani-Dolog-Jalan-Sukatani-Kecamatan-Sako

Penulis: |

PALEMBANG, (KP),- Aksi koboi Pamen Mabes Polri, Kombes Pol Herry Nixon S SIK (51), sempat membuat geger Kota Palembang. Pasalnya, oknum Anggota Polri yang bertugas di Analisis Kebijakan Madya Bidang Ops Sops Mabes Polri ini, diduga telah melakukan penculikan, melukai anak dibawah umur, penganiayaan, perampokan, pengerusakan serta pencurian, terhadap korban H. Ade Okta Saputra, Bendahara KAI Sumsel, saat berada di Simpang Empat Sukatani Dolog, Jalan Sukatani Kecamatan Sako, Kamis (30/8/2018) pukul 23.30 Wib.
Tidak hanya kerugian materil yang dialami korban H. Ade Okta Saputra. Tetapi beberapa luka beret di bagian lengan, dada kanan dan kaki kiri. Mirisnya lagi, isterinya RA Gita Oktarani (37) nyaris keguguran, karena lagi berbadan dua. Sementara anaknya, AJ (11), WT (17), dan ND (17) mengalami trauma semenjak kejadian ini. Oleh karena itu-lah warga Komplek The Green Catleya Residence Blok K-30 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sukarami segera membawa masalah ini ke SPKT Mapolda Sumatera Selatan, Jumat (31/8/2018).
“ Kami kesini bertujuan untuk melaporkan aksi koboi Pamen ini ke Polda Sumatra selatan. Tidak cukup laporan pidananya, tapi oknum ini akan kami laporkan juga secara kedinasan di Propam Mabes Polri. Karena telah melakukan penganiayaan, perampokan handpone, jam tangan dan mobil CRV warna Putih Nopol 1488 NJC. Tak hanya itu, klien kami juga diperlakukan tidak baik, di aniaya hingga mengalami luka gores dibagian lengan kanan, leher, dada, ketika berhasil mengancam dan mendekati klien kami usai meeting di kawasan Sukawinatan,” papar Kuasa Hukum korban, M Aminnudin SH didampingi, Aan Rizalni SH, kepada awak media.
Dijabarkan Ketua Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sumsel itu, kliennya ini, di datangi beberapa orang di Cafe Kopi miliknya, lalu beberapa pelaku lainnya  yang membawa stik bassball,  mengancam dan memaksa membawa korban ke dalam mobilnya. “ Sempat di halangi isteri dan anaknya. Namun, pelaku tetap memaksa korban serta melukai anak korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Disana, sempat terjadi kejar-kejaran, di susul dengan delapan orang pemuda yang menggunakan sepeda motor trill. Ditengah perjalanan, korban di aniaya sehingga korban berhasil meloncat dari sandraan ini. Sopir pribadi klien kami, sempat mengejar dan memutar balik untuk menolong, namun gagal, ” jelasnya.
Mobil korban yang dibawa ke kuburan cina, itu tak luput dari pandangan pelaku. Kaca mobil dan ban mobil-pun di tembaki pelaku. “ Mobil itu, digunakan saat sopir mengejar klien kami. Saat hendak mengambil mobil, ternyata sudah tidak ada. Menurut warga setempat, mobil itu sudah rusak parah karena bannya di tembaki dan kacanya juga. Empat ban mobil di tembaki semua dotembak satu lagi di bemer mobil. Apakah di benarkan prilaku koboy pamen ini? Ya, mungkin beliau dendam dengan klien kami, sehingga aksi nekat koboynya ini nyaris merenggut nyawa satu keluarga. Apalagi butiran peluru yang digunakan untuk menembak itu, dari uang negara, ” ungkap pengacara yang kerap disapa Amin Tras ini.
Kepala SPKT Polda Sumatera Selatan, AKBP Munaspin membenarkan adanya laporan korban bernomor LPB/660/VIII/2018/SPKT. “ Laporannya sedang dalam proses penyelidikan. Segera mungkin kami tindaklanjuti, ” singkat, Munaspin saat dikonfirmasi wartawan. (Syahril).

READ  Kasus DBD di Kabupaten Bintan Turun Signifikan