Penulis: admin |
BATURAJA (KP),- Beredarnya informasi adanya beras rusak sebanyak 6000 ton yang tersimpan di gudang Bulog Sub Drive II OKU Kota Martapura Kabupaten OKU Timur menuai polemik. Hal tersebut membuat resah Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang ada di Kabupaten OKU. Masa yang tergabung dalam Forum LSM dan Ormas Sebimbing Sekundang akhirnya menggelar aksi di depan gedung DPRD Kabupaten OKU, Kamis (31/1/2019).
Ketua Koordinator Aksi, Desri Lefri, SH dalam orasinya menyayangkan adanya tumpukan beras rusak sebanyak 6000 ton. Tumpukan beras tersebut terindikasi kuat adanya dugaan korupsi dalam tubuh Bulog, karena itu mereka mengajukan pernyataan sikap.
“Kenyataannya beras rusak sebanyak 6000 ton masih berada di dalam gudang Bulog Sub Drive II OKU yang sempat jadi viral berita membuktikan kuat dugaan adanya indikasi korupsi dalam tubuh Bulog,” ujar Desri.
Kami lanjut Desri, meminta kepada aparat penegak hukum agar bisa segera menindaklanjuti adanya permasalahan beras yang layak kusomsi dan telah rusak tersebut. Karena 6000 ton bukanlah jumlah yang sedikit, apalagi semua ini untuk kepentingan masyarakat.
Dalam aksi gabungan sejumlah LSM dan Ormas tersebut sangat disayangkan, karena orasi ini tidak dapat secara langsung ditanggapi oleh para wakil rakyat. Saat orasi berlangsung anggota DPRD yang terhormat sedang tidak berada ditempat.
“Sebenarnya kami sangat menyayangkan atas ketiadaan para anggota DPRD OKU untuk menaggapi aksi kami ini. Tapi sekarang yang penting kami sudah menyampaikan pernyataan sikap walaupun melalui salah satu staff yang menerimanya,” sesal Desri. (Syahril).