close menu

Masuk


Tutup x

Politik Uang Jadi Target OTT Bawaslu

Penulis: |

ANAMBAS (KP),- Potensi adanya praktek money politik (politik uang) pada ajang Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) saat ini higga masuknya hari H, 17 April 2019 mendatang di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) diduga berpotensi terjadi.

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) KKA, Liber Simare Mare saat menjadi narasumber pada acara Sosialisasi Pemilu Partisifatif di Aula Hotel Anambas Inn, Selasa (05/03/2019). “Kita menduga paraktek money politik masih akan dilakukan oleh para oknum dalam kaitannya dengan pemenangan Pemilu di Anambas,” ungkap Liber ketika itu.

Liber menyebutkan bahwa, pihaknya saat ini sudah mengendus adanya dugaan praktek haram tersebut dan telah menurunkan timnya untuk melakukan pemantauan dan pengawasan secara ketat di lapangan. “Kita sudah mendapatkan imformasi awal. Masih kita pantau dan awasi,” terang Liber.

Liber mengingatkan kepada para oknum peserta Pemilu yang berniat untuk menggunakan paraktek uang, untuk segera mengurungkan niatnya. Karena pihaknya akan menjadikan target OTT jika hal tersebut tetap nekat dilakukan. “Kita serius untuk hal ini. JIka masih dilakukan juga, bersama pihak kepolisian kita akan lakukan OTT,” tegasnya.

Secara terpisah, Dedy Syahputra, S.IP salah seorang Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KKA berpendapat bahwa, praktek politik uang untuk saat ini sudah saatnya dihentikan. Karena budaya tersebut sangat tidak mendidik dan merusak cara berpikir generasi penerus.

“Jadi politisi harus mengedukasi. Sudah saatnya sekarang para politisi harus berani berpolitik dengan cara-cara yang baik dan sehat dengan mengedepankan adu ide dan gagasan. Bukan dengan politik uang,” ujar Dedy.

Dedy bahkan  dengan lantang  mengatakan bahwa melakukan politik uang sama dengan penghianat demokrasi. “Saya harus mengatakan bahwa para politisi yang ingin memduduki jabatan politik dengan bermain uang,  itu sama  saja dengan penghianat demokrasi. Mereka tidak pantas menjadi wakil rakyat,” tegasnya. (***)


Penulis : Azmi Aneka Putra

READ  Anak Perbatasan Masih Berdayung Sampan Menuju Bangku Sekolah

Sumber : anambaspos.com