Penulis: admin |
NATUANA (KP),- Kejaksaan Negeri Natuna bersama Komandan Satgas 115 melakukan pemusnahan barang bukti jenis Kapal Ikan Asing (KIA) pelaku pencurian ikan hasil tangkapan petugas kemanan di perairan laut Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri diantaranya Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Polairud dan Angkatan Laut, Sabtu (11/5/2019).
Kegiatan serah terima barang bukti yang akan dimusnahkan tersebut berlangsung di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, disaksikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP), Susi Pudjiastuti.
“Ada 10 kapal yang telah diputuskan oleh pengadilan secara ingkrah berdasarkan amar putusan dan berkekuatan hukum tetap,” ujar Juli Isnur, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajari) Natuna dalam sambutannya.
Juli Isnur memastikan setelah dilakukannya serah terima, kapal ikan asing tersebut dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan. “Kita bangga memiliki menteri srikandi seperti Ibu Susi, semenjak kepemimpinan beliau banyak kapal pencuri ikan telah dimusnahkan,” ucapnya.
Penenggelaman kapal tersebut dipimpin langsung oleh Menteri KKP RI, Susi Pudjiastuti sebagai Komandan Satgas 115 di perairan laut Pulau Tiga, Kecamatan Pulau Tiga Kabupaten Natuna. Saat penenggelaman itu, Menteri Susi bersama rombongan terlihat menggunakan kapal pengawas perikanan ORCA 01.
“Kita ingin negara disegani, tidak perlu pagar laut kita dengan kapal, Singapura saja negara kecil tidak memagari laut mereka dengan kapal perang, namun mereka memagarinya dengan integritas, karena itu mereka disegani,” tegas Susi usai melakukan penenggelaman kepada awak media di Selat Lampa.
Sebagai Menteri KKP RI, Susi mengajak semua unsur seperti Badan Keamanan Laut (Bakamla), Angkatan Laut, Polairud dan para petugas pengawas perikanan senantiasa bersama-sama meningkatkan kerjasamanya agar penegakan hukum di laut dapat terwujud. “Ayo kita jadikan negara kita disegani, jangan lagi kita cari kesalahan, saling caci maki, cukup kita tegakan hukum di laut maka semua itu akan selesai,” imbuhnya.
Susi juga mengingatkan masalah illegal finishing tidak akan selesai jika hanya saling menyalahkan. “Kita tidak menghukum bangsa kita sendiri, kita tidak mencari-cari kesalahan, meskipun kita tau banyak kebijakan petinggi kita dulu memberi izin pada kapal asing dan bahkan ada yang beking, namun ini cara terbaik,ditenggelamkan saja, kedengarannya seram, padahal tidak, Australia juga lakukan hal yang sama,” ungkapnya.
Selain Menteri Susi, hadir dalam kegiatan tersebut, Duta Besar Polandia, Swedia, Armenia, Sekretaris Daerah Natuna, Wan Siswandi, Danlanal Ranai, Kolonel Laut (P) Harry Setiawan, Dandim 0813 Natuna, Letkol Czi Ferry Kriswardana dan para Forkominda. (KP).
Laporan : Cherman