close menu

Masuk


Tutup x

Karbon yang Tersimpan di Dalam Ekosistem Pesisir

Penulis: |

Penulis : Anifa Yuniasri


Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang


Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan


SELAMA ini kita mengetahui bahwa hutan berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Karena itulah kegiatan mitigasi perubahan iklim dititikberatkan pada upaya-upaya perbaikan wilayah hutan.

Akan tetapi, ada potensi karbon yang tidak kalah besar dibanding wilayah hutan, yaitu ekosistem pesisir seperti hutan mangrove yang merupakan hal penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Secara alamiah, ekosistem pesisir menyerap karbon dari atmosfer dan lautan lalu menyimpannya. Karbon yang tersimpan dalam ekosistem pesisir dikenal sebagai Blue Carbon.

Meskipun memiliki banyak manfaat, namun ekosistem karbon biru pesisir merupakan salah satu ekosistem yang paling terancam di bumi, yaitu sekitar 340.000 hingga 980.000 hektar ekosistem ini dihancurkan setiap tahunnya. Diperkirakan sampai dengan 67% dan sedikitnya 35% dan 29 % dari seluruh cakupan global mangrove, rawa pasang surut, dan padang lamun, secara berurutan telah hilang.

Jika hal ini berlanjut terus dengan laju yang tetap, maka 30-40% rawa pasang surut, padang lamun, dan hampir semua mangrove yang tidak dilindungi akan hilang dalam waktu kurun waktu 100 tahun ke depan. Saat terdegradasi atau hilang, maka ekosistem ini akan menjadi sumber emisi gas rumah kaca (GRK) karbon dioksida yang besar

Indonesia mempunyai potensi karbon biru (blue carbon) yaitu penyerapan karbon dari ekosistem pesisir dan laut yang luar biasa besar. Kawasan pesisir dan lautan Indonesia berpotensi menyerap karbon sekitar 138 juta ton ekuivalen per tahun atau lima kali lebih besar dibanding potensi penyerapan ekosistem hutan tropis di Indonesia.

Potensi penyerapan karbon itu dapat mengurangi 25% emisi karbon global. Jumlah penyimpanan karbon yang tinggi ini menunjukkan bahwa ekosistem mangrove dan laut dapat memainkan peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim.

READ  Bawaslu Ajak Wartawan Kawal Pemilu Lahirkan Pemimpin Bersih

Selanjutnya, di era masyarakat ekonomi ASEAN saat ini ekosistem hutan mangrove juga berperan penting dalam membantu perekonomian masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Dengan ikut melestarikan mangrove kita bisa memberikan sumbangan untuk generasi yang akan datang. (KP).


 Kiriman Pembaca Koran Perbatasan, Senin 27 Mei 2019