Penulis: admin |
NATUNA (KP),- Tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, pada hari Senin, 11 Februari 2019 pagi menghadiri kegiatan panen padi yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Natuna di Desa Gunung Putri, Kecamatan Bunguran Batubi.
Ketiga anggota DPRD tersebut sama-sama berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) III yakni Kecamatan Bunguran Batubi, Bunguran Barat, Bunguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, dan Kecamatan Pulau Tiga Barat. Tiga wakil rakyat itu, adalah Yohanis, A.Md (Ketua Komisi II), Marzuki, SH (Wakil Ketua Komisi II) dan Syaifullah (Anggota Komisi III).
Sebelumnya ketiga pejuang aspirasi masyarakat dari partai politik (Parpol) yang berbeda tersebut terlebih dahulu menghadiri kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) tahun 2019 di Gedung Serbaguna Desa Gunung Putri Kecamatan Bunguran Batubi.
Mereka bergerak dari halaman Gedung Serba Guna Desa Batubi menuju lokasi pertanian padi menggunakan mobil milik Marzuki. Setibanya di lokasi ketiga pembawa suara rakyat itu disambut hangat para petani dan sejumlah unsur Kecamatan Bunguran Batubi serta perangkat Desa Gunung Putri termasuk beberapa orang staf utusan dari Distanak Natuna.
Pada kesempatan itu, Sekertaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto, S.Pi mewakili Kepala Dinasnya menjelaskan proses penanaman padi ini sudah berlangsung sejak bulan November 2018 lalu. Padi tersebut ditanam pada hamparan tanah seluas kurang lebih 2 hektar, dengan jumlah produksi sekitar 2-3 ton dalam bentuk gabah.
“Hasil panen ini merupakan upaya yang dilaksanakan antara Pemerintah Kabupaten Natuna dibantu oleh Pemerintah Provinsi Kepri dan dikelola oleh petani tempatan. Semoga pemasaran dari hasil yang kita dapatkan ini nantinya bisa dibantu oleh pihak Pemerintah Kabupaten Natuna dan anggota DPRD yang hadir,” terang Hadi Suryanto.
Bupati Kabupaten Natuna, Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si yang membuka secara resmi kegiatan panen padi berharap agar setiap elemen bisa bekerjasama dalam hal membantu memasarkan beras produksi tempatan. Sebagai bupati, Hamid menghimbau kepada seluruh unsur OPD agar dapat menggunakan beras hasil produksi masyarakat tempatan yang sudah teruji kualitasnya.
“Natuna yang sehat jauh dari bahan kimia. Demi menunjang ekonomi masyarakat petani tempatan yang ada di Kecamatan Batubi ini, mari kita cintai dan gunakan produk asal daerah kita, kalau bukan kita siapa lagi,” ujar Hamid.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki, SH menyambut baik program tersebut. Menurutnya program cetak sewah yang didakan oleh pemerintah pusat memang harus dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah. “Meski belum seluruh Natuna, setidaknya ini sudah harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Kecamatan Bunguran Batubi, “ ujar Marzuki.
Marzuki menegaskan, untuk mensukseskan program tersebut dinas terkait sebagaimana yang disampaikan oleh masyarakat mengenai ketersediaan pupuk bersubsidi memang sudah harus dicarikan jalan keluranya agar para petani bisa lebih fokus melakoni usahanya dan tidak lagi mencari pekerjaan lain sebagai tambahan penghasilan mereka.
“Kami sudah pernah berkunjung ke provinsi, katanya ada Harga Enceran Tertinggi (HET), jadi pupuk subsidi tidak boleh melewati batas tersebut untuk dijual. Sementara ongkos kapal untuk membawa pupuk ke Natuna dalam hitungan perkilonya saja sudah melewati HET. Jadi memang ini perlu mendapat perhatian serius oleh dinas terkait supaya ada minat masyarakat untuk tetap ingin bertani padi, “ tutur Marzuki.
Ketua Komisi II DPRD Natuna, Yohanis, A.Md berharap dinas terkait bisa mendorong suksesnya program tersebut. Jika perlu disetiap daerah yang memiliki lumbung padi sudah harus disiapkan tenaga penyuluh agar masyarakat bisa langsung berkoordinasi membicarakan apa-apa saja kendala dan kebutuhan yang harus disiapkan agar berjalan maksimal.
“Agar mereka para petani bisa fokus bekerja mengolah lahan pertanian yang ada sesuai dengan jumlah anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah pusat termasuk menyiapkan insfrastruktur pendukungnya seperti jaringan irigasi, “ tambah Yohanis.
Sementara anggota Komisi III DPRD Natuna, Syaifullah menyebutkan hasil cetak sawah salah satu program pemerintah pusat ini tentunya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat tempatan. Meski belum bisa membuat masyarakat puas karena hasilnya belum maksimal setidaknya warga sudah tidak lagi terlalu berharap pasokan bahan pangan terutama beras dari luar.
“Pucuk di cinta, ulampun tiba, begitu pepatah untuk menggambarkan ‘mimpi’ para petani padi di Desa Gunung Putri dan masyarakat Kecamatan Bunguran Batubi. Melalui anggaran APBN Kementerian Pertanian ini setidaknya Dinas Pertanian dan Peternakan Natuna sudah berhasil meluncurkan kegiatan cetak sawah dikawasan pemukiman transmigrasi, “ tutup Syaifullah. (***).
Narasi & Poto : Koran Perbatasan