Penulis: admin |
BANDUNG (KP), – Seiring dengan dinamika perkembangan zaman, keterampilan menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki di era ini. Ketika kita ingin membesarkan sebuah organisasi maka harus ada banyak orang – orang yang meliput, memberitakan dan mempromosikan rencana maupun kegiatan yang sudah dilakukan agar publik mengenal, tahu dan tertarik untuk memasuki organisasi. Begitupun jika mau jualan produk baik yang berupa barang maupun jasa, maka dituntut keterampilan jurnalistik untuk mengolah bahasa produk menjadi bahasa pemasaran dan promosi bisnis.
Begitu pula dalam mengisi kemerdekaan ini, refleksi 74 tahun Indonesia merdeka, masyarakat harus terus menyiapkan SDM yang unggul agar Indonesia semakin maju. Seiring menyiapkan SDM yang berkualitas, PDK Kosgoro Jabar menyelenggarakan Program Pelatihan Jurnalistik Kebangsaaan di sekretariat Rumah Para Pecinta Ilmu (RUMPPI) pada Sabtu (17/8).
Sejalan dengan tema kemerdekaan tahun ini, media meminta tanggapan dari Pembina PDK Kosgoro Jabar Dede Farhan Aulawi untuk menjadi narasumber pada pelatihan tersebut. Dede menyampaikan bahwa fungsi media, baik media cetak maupun elektronik akan semakin penting. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan banyak jurnalis untuk mengeksplor setiap potensi sehingga bisa memberikan nilai tambah buat bangsa dan negara. Baik potensi SDM maupun SDA-nya. Namun demikian, semuanya tentu harus berorientasi pada nilai–nilai kebangsaan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan tanpa meninggalkan jati diri sebagai bangsa yang utuh.
Dede juga menambahkan bahwa Indonesia saat ini sedang terus membangun, maka sangat diperlukan nilai–nilai pengabdian dari seluruh warganya. Disamping itu juga diperlukan karakter kerja keras dan kerja cerdas yang penuh dengan kreatifitas serta inovasi. Apapun profesi atau pekerjaannya, diharapkan berorientasi pada karya dan prestasi untuk mengharumkan nama baik dan meningkatkan kesejahteraan bangsa.
“Jaga marwah dan kehormatan bangsa dengan menjauhi segala macam perbuatan yang tercela, termasuk didalamnya perilaku korup yang merusak sendi–sendi perekonomian bangsa. Sudah seharusnya kita meneteskan air mata jika ada orang yang berpendapat bahwa korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya. Ingatlah bahwa budaya Indonesia itu luhur dan terpuji, maka sudah seharusnya kita tidak membiarkan perbuatan nista merajalela,” ujar Dede dengan penuh semangat.
Selanjutnya Dede juga menambahkan bahwa tujuan dari pelatihan kali ini adalah untuk menyediakan tenaga–tenaga terampil dalam melakukan aktivitas jurnalistik seperti peliputan berita atau penulisan opini yang mengangkat tema–tema kebangsaan guna meningkatkan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara.
Adapun yang menjadi materi pembahasan dalam pelatihan tersebut meliputi, pengertian jurnalistik, keahlian jurnalistik, produk utama jurnalistik, media dan bahasa jurnalistik, media massa menurut UU No. 40/1999 Tentang Pers dan Jurnalistik Online. Disamping itu, sesuai dengan standar pendidikan dan pelatihan yang sudah ditetapkan guna menunjang mutu lulusan maka langsung dilakukan praktikum penulisan opini dan berita yang diakhiri dengan ujian teori dan ujian praktik.
“Sementara apabila ada yang membutuhkan informasi lebih lanjut terkait materi pelatihan ini, untuk dapat menghubungi Ibu Lilis Hidayati di no 0813 1253 5153.” Pungkas Dede mengakhiri percakapan. (KP).
Laporan Redaktur