Penulis: admin |
NATUNA, (KP),- Wakil Bupati Kabupaten Natuna, Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, MA, memimpin rapat koordinasi bersama Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerjasama Minyak dan Gas Bumi (KKKS Migas). Rapat dengan agenda pemaparan materi pelaksanaan survei seismik 3D pencarian sumur minyak dan gas bumi di perairan Natuna. Turut hadir pada rapat tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Natuna, Yusripandi, FKPD, para Pimpinan OPD, dan sejumlah perwakilan masyarakat. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir Bukit Arai, Ranai, pada hari Rabu (05/09/2018) siang.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Natuna Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, MA mengucapkan terima kasih atas kunjungan, sekaligus pemaparan yang disampaikan oleh SKK Migas dan KKKS Migas secara langsung di hadapan segenap peserta pertemuan yang hadir, sebagai presentasi terhadap pelaksanaan survei 3D di perairan Natuna. Menurut Ngesti, sejak di tetapkannya Kabupaten Natuna sebagai wilayah penghasil migas, menjadikan daerah ini sebagai penyumbang devisa bagi negara Indonesia. Namun sejauh ini, bagian yang didapat belum mencukupi untuk modal pembangunan, mengingat kondisi geografis Natuna yang berbentuk kepulauan menyebabkan biaya pembangunan dan realisasi program kerja menjadi sangat tinggi.
Kata Ngesti, saat ini intervensi Pemerintah Pusat terhadap percepatan pembangunan daerah juga sedang diselenggarakan di Kabupaten Natuna, di antaranya pada sektor perikanan, pariwisata, pertahanan, migas dan pengendalian dampak lingkungan yang bertujuan untuk penguatan ketahanan sosial dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan. “ Meskipun beberapa sektor sudah tampak realisasinya, seperti pada sektor pertahanan, perikanan dan pariwisata, namun sejauh ini peningkatan ekonomi masyarakat belum tumbuh secara signifikan sebagaimana yang diharapkan, “ ujar Ngesti.
Oleh karenanya, lanjut Ngesti, Pemerintah Daerah akan memberikan dukungan terhadap pelaksanaan survei pencarian sumber migas baru. Dengan harapan jika sumber migas dapat ditemui, pihak kontraktor migas dapat segera melakukan eksploitasi yang akan berdampak pada peluang lapangan kerja bagi putra daerah dan realisasi program CSR terhadap pembangunan daerah menjadi lebih besar dari yang ada sebelumnya.
Pada pertemuan itu, Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut, Haryanto Syafri menerangkan, saat ini Medco E&P, yang merupakan salah satu Kontraktor KKS Migas sedang melakukan Eksplorasi seismik 3D di prospek Area Tuna Timur yang berjarak 20 mil dari bibir pantai Pulau Subi untuk mencari titik cadang migas baru di wilayah Kabupaten Natuna.
Kata Haryanto, saat ini harga minyak bumi naik sekitar 60 sampai 70 dolar perbarel. Mengingat kondisi sumur migas yang ada semakin menipis, pihaknya harus menemukan lokasi sumur migas produktif yang baru untuk menopang kebutuhan migas nasional maupun di pasar internasional. Menurutnya, pada tahun 2019 mendatang, SKK Migas juga akan melakukan Eksplorasi di Blok Tuna yang berada di perairan Kecamatan Pulau Laut yang berbatasan langsung dengan negara Vietnam. Dalam hal ini, pihaknya mengharapkan adanya dukungan, baik dari Pemerintah Daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya. Agar rencana ini dapat di selenggarakan dengan baik.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh, Community Investment Manager PT. Medco E&P, Ineke Sundari. Menurutnya, perusahaan ini merupakan salah satu kontraktor migas nasional yang bermitra dengan KKKS Migas yang saat ini sedang beroperasi di South Natuna Block B perairan Natuna. Sedangkan dalam operasionalnya, Medco E&P juga turut mendukung percepatan pembangunan daerah serta berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat disekitar wilayah operasi dengan cakupan wilayah Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas.
Adapun realisasi Program Community Social Responsibility (CSR) yang digulirkan kepada masyarakat wilayah operasi migas, meliputi upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, peningkatan mutu pendidikan, infrastruktur dasar dan peningkatan sumberdaya manusia. Menurut Ineke, keberhasilan dalam menemukan lokasi sumber minyak yang baru akan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Natuna khususnya dan mendukung upaya percepatan pembangunan daerah pada umumnya. (KP).
Narasi : Koran Perbatasan
Poto : Humas Natuna
