Penulis: admin |
BANDUNG (KP), – Komitmen untuk memajukan pariwisata Indonesia sudah sejak lama dirintis oleh Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI), karena menyadari fungsi strategis kepariwisataan untuk masa depan Indonesia. Saat sumber daya alam menyusut, harga-harga komoditi ekspor sangat fluktuatif sehingga neraca perdagangan juga sering defisit, pajak sudah digenjot tetapi pos pemasukan masih kurang maka pinjaman luar negeri pun tak terhindarkan. Oleh karena itu GENPPARI berfikir keras untuk mencari alternatif lain sumber pemasukan negara tanpa harus mengeksplorasi sumber daya alam. Salah satunya adalah sektor kepariwisataan yang dimiliki oleh 17 ribu pulau di Indonesia.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal tersebut, media mewawancarai Ketua Umum GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Sabtu (5/10). Dede mengatakan bahwa seluruh jajaran pengurus GENPPARI dari tingkat DPP sampai DPD kabupaten/ kota memiliki kesamaan pandangan, tekad dan komitmen untuk memajukan pariwisata Indonesia. Tak bisa ditawar lagi bahwa sektor pariwisata sanggup menjadi sektor unggulan dan andalan dalam meningkatkan kesejahterakan bangsa. Namun demikian, GENPPARI juga tetap akan mewaspadai kemungkinan masuknya narkoba melalui jalur dan objek kepariwisataan. Oleh karena itu, GENPPARI juga akan membentuk Tim Khusus yang memantau dan memonitor kemungkinan adanya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh para turis,” ujar Dede.
“Teknisnya GENPPARI akan membentuk Program Pos Wisata Anti Narkoba (Poswan). Tim ini akan memonitor dan mengawasi kemungkinan adanya peredaran gelap narkoba yang terhubung dengan jaringan internasional. Termasuk tempat-tempat hiburan yang seringkali disalahgunakan oleh oknum tertentu sebagai sarana dalam melakukan transaksi narkoba. Tim ini tidak sekedar memiliki komitmen dan tekad saja, melainkan juga akan dilatih dengan keterampilan khusus dalam mengelola berbagai pola pergerakan informasi dari para pelaku, salah satunya adalah keterampilan ilmu intelijen,“ ungkap Dede.
Di akhir pertemuan Dede mengingatkan dan meminta kepada seluruh anggota GENPPARI agar memajukan pariwisata dan juga mencegah kemungkinan adanya peredaran narkoba di tempat wisata. Jika menemukan hal-hal yang mencurigakan, maka dirinya meminta untuk segera berkoordinasi dengan aparat keamanan. “Dalam konteks ini, GENPPARI akan membantu menyampaikan segala macam informasi bila terlihat adanya indikasi peredaran dan penyalahgunaan pemakaian narkoba. Dalam hal ini GENPPARI bertekad untuk mengembangkan Objek Wisata Bersih dan Bebas Narkoba,” pungkas Dede mengakhiri wawancara. (KP).
LAPORAN REDAKTUR