Penulis: admin |
KALSEL (KP),- Titik hotspot di Provinsi Kalimantan Selatan (Provinsi Kalsel) terus meningkat. BPBD Kalsel semakin gencar melakukan sosialisasi, terutama melalui SMS Broadcast Bro di 32 titik yang berada area rawan kebakaran.
Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Wahyuddin saat launching sistem informasi kebencanaan pada Senin, 19 Agustus 2019 mengatakan launching ini adalah inovasi dari strategi sosialisasi untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana. “Saya berharap satgas sosialisasi terus gencar memberikan informasi kepada masyarakat akan bahaya membakar hutan dan lahan,” ujar pria yang disapa Ujud ini.
Wahyuddin akan lebih mengefektifkan penegakan hukum, dengan melibatkan Sub Satgas Darat yang berjumlah 1500 di Kalimanatan selatan. “Saya kira kita dapat berbagi peran dengan pola tugas seperti Satgas Darat Patroli. BPBD menginformasikan titik api dan memadamkan, Kepolisian melakukan penyidikan, dan masyarakat sebagai intelejennya,” tuturnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Sahruddin mengatakan SMS Broadcast Bro ini adalah kerjasama dengan Telkom Indonesia. Setiap satu kali SMS menyebar kepada 2000 orang. Target tahun ini disebar sebanyak 150 ribu SMS.
“Konten SMS Broadcast berkisar tentang himbauan kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, dengan menyampaikan pesan Fatwa MUI Wilayah 4 Kalimantan yakni haram membakar hutan dan lahan yang menggangu aktifitas kemanusiaan,” sebutnya.
Sementara pada brifing harian satgas, mengemuka tentang masih rendahnya penegakan hukum bagi pembakar hutan dan lahan di Kalsel. Kepala Biro Hukum Setdaprov Kalsel, Akhmad Fiddayen mengatakan perlu diatur di Perda yang memberikan sangsi bagi pemilik lahan yang membiarkan lahannya terbakar dikenakan sanksi administrasi. (KP).
Pewarta : Adam Subayu