Penulis: admin |
NATUNA (KP),- Sebanyak 114 orang masyarakat perbatasan asal Kabupaten Natuna Provinsi Kepri terpaksa harus menggunakan pompong (kapal nelayan) dari Kabupaten Kepulauan Anambas untuk bisa kembali ke Natuna.
Informasi tersebut disampaikan oleh Alias salah seorang keluarga penumpang di Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas saat dihubungi, Jum’at (8/3). ” Kita prihatin dengan kondisi ini, tetapi mau bagaimana lagi tidak ada pilihan, padahal jarak tempuh Natuna – Anambas tidaklah dekat,” ujar Alias.
Kata Alias dari 114 jumlah penumpang itu dibagi menjadi dua buah pompong dan diperkirakan akan tiba di Natuna besok pagi. “Terpaksa harus sewa pompong, jika menunggu kapal Pelni tidak tau kapan, soalnya mereka sudah lama disini hampir dua bulan,” kata Alias.
Menurutnya dari 114 penumpang terdapat perempuan dan anak-anak dari berbagai pulau di Natuna. “Kebanyakan warga Sedanau, tadi mereka telah bertolak dari Palmatak. Saya selaku keluarga jelas khawatir dengan kondisi ini, namun mereka juga tidak punya pilihan dan harus kembali ke Natuna,” ujarnya.
Diketahui, tranportasi antara Anambas ke Natuna dan sebaliknya dilayani oleh kapal Pelni seperti KM Sabuk Nusantara dan KM Bukit Raya. Namun sampai saat ini belum ada layanan rute tersebut pasca docking KM Bukit Raya pada pertengahan bulan Februari lalu di Jakarta. Sedangkan untuk KM Sabuk Nusantara 80 hanya melayani rute sebaliknya yaitu Natuna – Anambas. (****).
Pewarta : Azmi Aneka Putra
Editor : Cherman