Penulis: admin |
JEMAJA (KP),- Teater Rakyat berupa Permainan Kesenian Sandiwara, kembali dipentaskan oleh Komunitas Seni yang berhimpun dalam Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) di Kecamatan Jemaja.
Sandiwara itu ditampilkan dalam acara Malam Pembukaan Rangkaian Kegiatan menyambut Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) 28 Oktober 2019 yang diadakan oleh Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila (PAC PP) Kecamatan Jemaja, di Balai Kesenian Pantai Pasir Panjang, Desa Landak Kecamatan Jemaja, Minggu malam (19/10/2019).
“Sandiwara merupakan kesenian khas tardisonal Jemaja yang kini punah dimakan zaman. Karena itu kami mencoba mengangkatnya kembali pelan-pelan ke permukaan,” ungkap Sekretris PAC Pemuda Pancasila Kecamtan Jemaja, Gusmardi kepada media ini di sela-sela kegiatan berlangsung, Minggu malam (19/10/2019), di Pasir Panjang, Desa Landak.
Diakatakan Gusmardi, Pertunjukan Kesenian Sandiwara itu dulunya menjadi satu-satunya kesenian tarisional yang paling populer di tengah-tengah masyarakat dari kampung-ke kampung. Namun kini sudah tidak terdengar lagi cerita-cerita unik yang dikarang oleh seniman-seniman lokal tersebut.
“Sayang seribu kali sayang, Kesenian Sandiwara itu kini sudah tiada lagi. Padahal itulah warisan budaya kita yang ditinggalkan oleh para bangsawan Melayu terdahulu,” ujarnya lirih.
Seniman Umar Khayyam, Roni Keron yang sempat mengamati jalannya pertunjukan Sandiwara dua babak yang ditampilkan oleh para pelajar ketika itu, sempat menaruh rasa kagum. “Ini teater rakyat yang sangat memiliki nilai jual seni yang sangat tinggi,” terangnya.
Kesenian tardisonal seperti Sandiwara ini, menurut Roni perlu dilestarikan dan dikembangkan karena dapat menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA). “Sangat layak untuk disuguhkan dan dikemas menjadi paket kunjungan wista. Karena sangat menarik dan merupakan cirri khas daerah,” ucapnya. (KP).
Laporan : Azmi Aneka Putra