Penulis: admin |
KEPRI, (KP),- Gubernur Provinsi Kepri, H. Nurdin Basirun menegaskan pentingnya kebersihan lingkungan, agar tetap terus terjaga. Semua pihak diminta untuk sadar dan komit, menjaga kebersihan lingkungan, guna menciptakan masa depan yang baik bagi generasi penerus. “ Kebersihan adalah kebutuhan. Dalam agama-pun menyebutkan bersih adalah bagian dari iman. Jadi seluruh wilayah ini harus kita jaga dan rawat bersama, ” imbuh Nurdin saat membuka acara World Cleanup Day 2018 di halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Sabtu (15/9/2018).
Setelah membuka, Nurdin bersama Sekdaprov, H. TS. Arif Fadillah, Lantamal IV Laksamana Pertama TNI, R Eko, Pj Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza, sejumlah pengusaha juga panitia dan para relawan melakukan konvoi dari Gedung Daerah menuju Pelantar I dan Pelantar II, melakukan swiping dan memungut sampah. Hadir juga Penasihat PKK Kepri Hj Noor Lizah Nurdin Basirun, dan Metua Dharma Wanita Hj Rismarini Arif Fadillah. “ Kita ingin memasyarakatkan kegiatan ini agar lama kelamaan akan menjadi kebiasaan,” ujar Nurdin.
Selain Tanjungpinang, ada sebelas titik utama aktvitas di Kepri. Seperti di Kabupaten Bintan, kegiatan utama dilaksanakan di Kelurahan Kawal, Tanjunguban dan Lagoi. Kota Batam, titik utamanya berada di Dataran Engkuputri. Kemudian di Karimun titik utamanya berada di Pesisir Pantai Pasar Sore Sungai Lakam Timur. Anambas di Pulau Siantan Tarempa. Kabupaten Natuna di Pantai Kencana Ranai. Sedangkan di Lingga berada di tiga titik utama yaitu di Kelurahan Pancur, Cening dan Pantai Mempanak.
Sebagai Gubernur Kepri, Nurdin ingin aksi ini menjadi pelecut masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Terlebih sampah plastik yang berakibat buruk bagi biota laut. Tak heran jika Nurdin selalu berpesan ke masyarakat di pulau-pulau untuk dapat menjaga kebersihan laut, dan tidak menjadikan laut sebagai tong sampah. Menurutnya, dalam kehidupan bermasyarakat dan berlingkungan harus punya niat untuk bersatu, bersama menjadi lebih baik. Apalagi menyangkut kebersihan di wilayah sekitar. “ Masyarakat harus memberi contoh dan kelakuan yang menjadi keyakinan baik. Sudah bersih apa belum di lingkungan sekitar kita, ini budaya yang harus kita biasakan, apa lagi perilaku yang bijak ini di tunggu oleh masyarakat,” cetus Nurdin.
Lebih jauh lagi, Nurdin menambahkan Provinsi Kepri merupakan daerah yang memiliki lautan lebih luas, dari pada daratan. Termasuk sungai dan danau juga merupakan sumber penting yang harus selalu bersih. “ Sekecil apapun kita buat kebaikan, hasilnya akan bahagia, ” tambah Nurdin.
World Cleanup Day sendiri merupakan program aksi sosial global yang bertujuan untuk memerangi masalah sampah global, termasuk masalah sampah laut. Biasanya diadakan selama 24 jam, pada setipan tahun di bulan September. Ada banyak organisasi yang memfasilitasi, dan menyelenggarakan acara World Cleanup Day secara global. Tercatat lebih kurang 150 negara 34 provinsi dan 13 juta relawan secara serentak melaksanakan Aksi Gotong Royong Terbesar di dunia pada setiap tanggal 15 September 2018, di mulai dari pukul 06.00-11.00 Wib. (Ambox/Humaskepri).