Penulis: admin |
TANJUNGPINANG, (KP), – Posun, salah seorang, dari sekian banyak keturunan Cina yang lahir di Ibukota Provinsi Kepri, mersa bangga bisa tinggal di Tanjungpinang. Sayangnya Posun tidak mengetahui peristiwa masa lalu yang pernah di alami oleh keluarganya dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. “ Saya belum sempat mendengar cerita dari orang tua, karena beliau telah meninggal dunia lebih dulu, “ ujar Posun kepada Koran Perbatasan Minggu (22/04) di Pelantar II Tanjungpinang.
Menurutnya, sejarah Kampung Cina (1875) sudah ada sejak zaman penjajahan. Seiring berjalannya waktu, nama Kampung Cina kemudian berubah menjadi Jalan Merdeka. “ Setahu saya, orang Cina juga penduduk pribumi di Tanjungpinang ini, karena sudah ada sejak zaman penjajahan. Dulunya, suku non Melayu juga berperan aktif ikut serta dalam mempertahankan NKRI, “ sebut Posun tersenyum.
Selain nama jalan, bukti kuat yang menunjukan bahwa kaum non Melayu juga ikut berperan dalam mempertahankan sektor perekonomian dan perdagangan khususnya di Tanjungpinang Provinsi Kepri adalah sebuah rumah ibadah di Senggarang. “ Kelenteng yang ada di Senggarang, merupakan salah satu bukti, kalau kita dari keturunan Cina juga ikut berjuang saat itu, “ tutur Postun.
Memang tidak di pungkiri, hingga sekarang, pengusaha yang berhasil menggerakan roda perekonomian khusus dagang di Tanjungpinang Provinsi Kepri adalah mereka yang berasal dari keturunan Cina. Masih banyak sejarah lain yang mungkin tidak tersentuh oleh tinta, tetapi memiliki peran penting dalam mengusir penjajah di bumi Melayu pada masanya. (Ambox).