Penulis: admin |
Natuna, (KP), Gubernur Provinsi Kepri, H. Nurdin Basirun menghimbau kepada para guru agar mendidik siswa dengan hati, bukan dengan kekerasan. Hal itu, dikarenakan dinamika zaman telah berubah. Berbeda dengan dulu, murid di hukum merupakan bentuk didikan, guna melahirkan rasa jera bagi anak muridnya yang nakal. Seiring berjalannya waktu, pendekatan dalam memberikan hukuman perlu lebih rasional lagi. “ Pendekatan dengan hati, di zaman sekarang perlu dilakukan, “ ujar Nurdin, saat menjadi pembina upacara di SMAN 2 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Senin (23/4) pagi.
Menurut Nurdin, anak-anak saat ini perlu di dekati, bersamaan dengan itu, terus digali potensi yang mereka miliki, sebagai bekal masa depan. Terkait beragam bantuan yang diinginkan pihak sekolah, Nurdin mengatakan akan segera menindaklanjuti dengan pihak terkait. “ Apapun yang bekaitan dengan pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia di daerah pasti akan kita bantu, ”sebut Nurdin.
Nurdin menghimbau kepada para siswa agar terus semangat dalam menimba ilmu. Karena itu, berguna baik bagi diri sendiri maupun untuk masyarakat. Salah satunya untuk mengisi pembangunan, karena para generasi muda memiliki peran penting kedepannya. “ Apalagi Natuna dengan segala kelebihannya, perlu di kelola untuk terus maju kedepan. Siapa yang bersungguh-sungguh, dan bersabar maka dia akan sukses, ” tutur Nurdin.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 2 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, Susanti menjelaskan profil sekolah secara singkat, saat ini SMAN 2 memiliki tenaga pendidik sebanyak 40 orang, dengan staf TU 8 orang. Sedangkan jumlah pelajar yang ada sebanyak 403 orang. Susanti melanjutkan tahun 2018 ini sebanyak 128 orang siswa mengikuti UN, namun belum berbasis computer, meskipun pihak Provinsi sudah memberikan bantuan computer, tetapi terkendala jaringan. Menurutnya, ada kebutuhan mendadak yaitu, pagar sekolah dan ruang serba guna. “ Alhamdulillah tahun ini kami dapat ruang serba guna, dan tahun depan kita siap melaksanakan UNBK, “ ujar Susanti.
Sebelum meninggalkan lokasi, Gubernur Provinsi Kepri H. Nurdin Basirun terlihat sempat bercengkrama dengan para siswa. Pada kesempatan itu, Nurdin juga memberikan 2 buah sepeda kepada pemimpin upacara bernama Hasan, siswa Kelas XI IPA 1 dan pembaca teks pembukaan UUD 1945 Sadariah siswi Kelas XI IPA 1 yang suaranya lantang terdengar, meskipun pada upacara tersebut listrik dalam keadaan mati. (Ambox, Sumber Humas Kepri).