close menu

Masuk


Tutup x

Ada Dua Warga Lubuklinggau Dalam Musibah Pesawat Lion Air JT 610

Potret-gambar-warga-Lubuklinggau-korban-pesawat-Lion-Air-JT-610

Penulis: |

LUBUKLINGGAU, (KP),- Dua warga Kota Lubuklinggau jadi korban penumpang Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang diduga jatuh di perairan Laut Karawang, Provisi Jawa Barat, pada Senin, (28/10/2018). Dua warga tersebut adalah M Ravi Adrian (22), dan Rian Ariadi (23).
Kedua orang tua korban berangkat dari Bandara Silampari, Kota Lubuklinggau langsung menuju ke Jakarta untuk  segera mendapatkan kepastian informasi yang sebenarnya. Informasi yang didapat, kedua korban  akan turut menyaksikan pertandingan sepakbola U 19 antara Indonesia dan Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Korban pertama M Ravi Adrian, merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Epi Komar dan Yeni, warga Jalan Kaswari, No 183, Kelurahan Bandung Kanan, Kecamatan Lubuklinggau Barat II. Korban ini  diketahui telah bekerja di perusahaan ekspedisi pengiriman di Pangkal Pinang.
Fikri (45) paman korban menuturkan, dia pertama kali mendapat informasi  masalah ini subuh pagi dari orang tua korban. Informasi itu diperkuat dengan menonton berita di televisi yang menginformasikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh disekitaran perairan Karawang. Kami cari informasi dan minta bantuan keluarga di Jakarta, ternyata benar nama M Ravi Adrian turut berangkat dalam pesawat itu. Kalau tidak salah pesawat itu jadwal pertama terbang ke Pangkal Pinang. Kami masih berharap berita baik untuk keluarga kami dan masih berharap keponakan kami itu selamat katanya berharap.
Ditambah kannya, keponakan saya itu bekerja di perusahaan ekspedisi pengiriman di Pangkal Pinang. Kebetulan berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang bersama temannya. Mereka sama-sama berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang, katanya menuturkan.
Korban yang kedua Rian Ariadi (23), merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Abdurahman dan Yatini. Korban diketahui bekerja di perusahaan timah di Bangka sejak 6 bulan lalu. “Sekitar pukul 12.00 WIB (kemarin siang) temannya datang kesini ngasih kabar berkenaan masalah ini, lalu kami coba nonton berita di televisi. Dia memang sering ke Jakarta karena disuruh oleh bosnya atau berangkat sendiri,” kata Yatini, ibu korban.
Dia mengaku, terakhir komunikasi dengan anaknya Rian malam kemarin melalui sms . Dalam percakapan pesan singkat itu, Rian mengabarkan sedang nonton petandingan sepakbola U 19 antara Indonesia dan Jepang di GBK, Jakarta. Malam Rian masih berkirim sms dengan adiknya paling kecil, ngasih tau kalau lagi nonton bola. Lalu adiknya jawab, bahwa sama ayahnya juga sedang nonton bola di TV. Terus melalui sms itu juga saya tanya kenapa Rian jarang nelpon, dia menjawab memang sekarang sedang sibuk pekerjaan,” tuturnya.
Yatini menuturkan, anaknya terakhir pulang ke Lubuklinggau lebaran haji kemarin. Saat pulang itu tidak banyak cerita macam-macam, hanya menceritakan tentang pekerjaannya. Mingkin dia  sudah merasa nyaman dengan pekerjaannya. Makanya dia ingin segera berangkat kerja lagi, ungkapnya.
Lebih dalam ibunya menceritakan, keseharian Rian merupakan anak baik dan suka bermain bola serta futsal. Dia memiliki idola klub sepak bola Barcelona. Pada September kemarin adalah ulang tahun adiknya, dan dia sempat nelpon lalu bertanya adiknya minta dibelikan kado apa. Kenaikan kelas adiknya nanti, Rian mau belikan sepatu sekolah adiknya yang duduk di kelas 3 SD,” pungkasnya. (Syahril).

READ  Layaknya Hotel Bintang Lima, Kapal Pesiar Genting Dream Cruise Kunjungi Bintan