Penulis: admin |
BATURAJA (KP),- Kunjungan kerja Ketua DWP Provinsi Sumsel dalam rangka Konsolidasi Organisasi dan Monitoring Program Kerja Tahun 2019 di Pendopo Rumah Kabupaten, Kamis, 19 September 2019. Acara dibuka dengan peragaan busana batik khas daerah OKU berbagai motif menarik.
Ketua DWP Kabupaten OKU, Hj. Susmadiana melaporkan dalam menjalankan roda organisasi DWP OKU selalu bersinergi dengan program kerja PKK OKU, GOW OKU, dan dalam pembinaan dinas PPPA OKU serta menunjang seluruh program pembangunan Kabupaten OKU.
Pengurus berjumlah 44 orang dengan jumlah anggota 1986 orang dan ditambah 13 Unit DWP Kecamatan. Banyak prestasi yang diraih oleh DWP OKU, diantaranya melaksanakan kegiatan sosial, pemberian santunan dan bantuan sembako, pembinaan di bidang pendidikan, pendirian PAUD, Rumah Pintar, Taman Bacaan, Bank Sampah dan kegiatan lainnya.
Bupati Kabupaten OKU, Drs. H. Kuryana Azis dalam sambutanmya menyebutkan batik khas OKU sangat bagus dan tidak kalah dengan batik daerah lain. Baik motif, corak, dan warna. Bupati berharap kedepan lebih ditingkatkan promosinya ke luar daerah termasuk disosialisasikan memakai batik khas OKU pada saat kondangan kesuatu hajatan atau perkawinan.
Bupati menghimbau kepada anggota DWP pada tahun 2019 ini Kabupaten OKU ketiga kalinya mendapat Piala Adipura, untuk itu peran aktif anggota DWP dapat membantu kegiatan ini dengan cara mengurangi penggunaan berbahan plastik.
Menurut Bupati sudah banyak prestasi yang didapatkan oleh DWP OKU diantaranya bidang kesejahteraan sosial yang dilaksanakan di Banjarmasin beberapa waktu lalu DWP OKU berhasil mendapatkan sebuah penghargaan. Diharapkan DWP OKU dapat berkreasi, berkarya dan bersinergi dengan pemerintah untuk terus lebih maju dan berkembang.
Ketua DWP Provinsi Sumsel Renny Devi Nasrun Umar mengaku bangga dengan DWP Kabupaten OKU telah menyampaikan E-Reporting dengan aktif. Diharapkan DWP Provinsi Sumsel dan DWP Kabupaten OKU bersatu, bekerja sama, saling mengisi, memotivasi, bersinergi guna meningkatkan program kerja.
DWP OKU diharapkan agar terus bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten OKU karena mempunyai hubungan erat menyangkut program kerja. “Masalah stunting yaitu kurang asupan gizi pada balita harus kita atasi karena ini masalah yang krusial yaitu bisa memanfaatkan daun kelor. Temuan ini hasil dari Seminar Nasional di Jakarta beberapa waktu lalu,” ujarnya. (KP).
Pewarta : Syahril