Penulis: admin |
BATURAJA, (KP),- Setelah berjalan kaki selama dua jam, menempuh jarak 40 kilometer dari Kota Baturaja dan Medan mata kita akan diperlihatkan dengan salah satu keindahan alam yakni Air Terjun Napalan. Keindahan alam ini terletak di Dusun VI Desa Sumber Bahagia yang dulunya disebut Trans Merbau Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Air terjun ini berasal dari aliran Sungai Nua yang mengalir hingga menuju anak Sungai Air Kisam.
Disamping jauh dan memakan waktu cukup lama kondis jalan yang dilalui juga terbilang sangat sulit. Karena kondisi jalan sepanjang 10 kilometer yang ada saat ini masih merupakan jalan tanah merah, sama sekali belum tersentuh pembangunan. Sedang untuk sampai dilokasi kita harus menuruni anak tangga, karena Air Terjun Napalan dengan ketinggian sekitar 5-8 meter berada dibawah tebing. Namun pemandangan disekitar lokasi Air Terjun Napalan membuat rasa lelah akan segara jadi pulih kembali. Karena air terjun ini dikelilingi pepohonan akasia yang rimbun, dan beberapa hewan liar yang masih banyak ditemui seperti burung, monyet, dan sejenisnya.
Menurut cerita mantan Kepala Desa Sumber Bahagia (Merbau) Ir. Didik Kastranggono lokasi Air Terjun Napalan dulunya pernah menjadi markas perjuangan rakyat Kabupaten OKU melawan penjajah dibawah Komando Jendral TNI Makmun Murod yang lahir di Baturaja, pada 24 Desember 1924. Beliau merupakan perwira tinggi TNI yang turut aktif dalam pergolakan revolusi. Namanya mulai dikenal dikhalayak Angkatan Darat ketika menjadi Pangdam V Jaya (1969-1970) dengan pangkat Mayor Jenderal TNI.
Setahun kemudian dengan pangkat yang sama dia ditarik menjadi Pangkostrad, jabatan ini cuma satu tahun diembannya karena dia ditunjuk untuk menjabat Pangkostranas. Pangkat Letnan Jenderal TNI didapatnya ketika menjabat sebagai Pangkowilhan II. Lalu pangkat Jenderal TNI penuh diraihnya setelah ditunjuk menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Kata Didik, ini dulunya menjadi markas perjuangan Jendral Makmun Murod dan pasukannya melawan penjajah, dipilihnya Air Terjun Napalan menjadi markas, dikarenakan letaknya yang lebih dekat dengan kabupaten lain seperti Muara Enim dan Prabumulih. Selain memiliki nilai sejarah perjuangan kita dapat menikmati pemandangan yang ada dibalik Air Terjun Napalan dengan berjalan disisi kanan air terjun.
Menurut Didik, meski perjalanan untuk bisa sampai kelokasi Air Terjun Napalan membutuhkan tenaga yang ekstra, wisata alam yang satu tetap saja menjadi lokasi yang disenangi oleh banyak warga masyarakat Desa Merbau dan desa-desa tetangga untuk melepas kepenatan terutama pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu Air Terjun Napalan terlihat dipenuhi kalangan remaja.
Ditemapat terpisah Kadis Pariwisata Kabupaten Ogan Komring Ulu (OKU) Paisal Ibrahim, ketika diminta keterangan pada Selasa, (30/10/2018) seakan tidak peduli karena tidak memberikan respon positip tentang keberadaan wisata tersebut. “Maaf saya belum mengetahui keberadaan wista tersebut, tanggapan saya no comen tentang pertanyaan anda, “ cetus Paisal saat ditemui di Kantornya.
Sebagai Kepala Dinas Pariwisata seharusnya Paisal meluangkan sedikit waktu dan memberikan jawapan positip kepada sejumlah awak media yang bertanya terkait informasi penting tentang objek wisata alam yang belum terkelola dengan baik. Karena jika dikelola dengan baik Air Terjun Napalan bisa menjadi salah satu objek wisata alternatif bagi masyarakat OKU maupun pendatang lainnya. (Syahril).