Penulis: admin |
INDRALAYA, (KP),- Ada yang berbeda di kuliah perdana mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan diteruskan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Universitas Sriwijaya, Kamis (02/08/2018). Pihak Unsri mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati Kabupaten Oku, agar Sekda Pemkab Oku, Dr. H. Achmad Tarmizi dapat mengisi kuliah umum pada tanggal 02 Agustus 2018, bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya bertempat di Kampus Unsri Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
Hal ini bukannya tidak beralasan, karena selain sebagai Sekda Oku, sepak terjang Dr. H. Achmad Tarmizi, di dunia pendidikan selama ini juga menjadi kredit point tersendiri bagi pihak Unsri, sehingga meminta beliau memberikan kuliah umum bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin dan Fakultas FKIP Universitas Sriwijaya. Kuliah umum ini merupakan bagian dari kegiatan Krida, agar mahasiswa FKIP saling mengenal dan meningkatkan rasa bertanggung jawab, sehingga punya berwawasan kebangsaan dan berkarakter pancasila bagi ribuan mahasiswa baru tersebut.
Pasalnya, pemberi materi kuliah perdana tersebut, adalah orang nomor satu di PNS Pemkab Oku, yang dalam kesempatan itu, ia memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru FKIP Unsri tentang berbagai tantangan yang harus di hadapi masyarakat saat ini. Namun kali ini, tema di FKIP adalah “Menuju Pendidikan Berwawasan Kebangsaan dan Berkarakter Pancasila” sedangkan untuk Program Studi Pendidikan Teknik Mesin dengan tema “Pendidikan Vokasi Untuk Menghasilkan Calon Pendidik yang Berdaya Saing di Era Revolusi Industri 4.0”.
Tantangan tersebut di antaranya, konflik antar golongan masyarakat, elit partai, suku, hingga sentimen agama. Hal tersebut, berpotensi besar menimbulkan disharmonisasi dan perpecahan bangsa. Menurutnya, nilai-nilai nasionalisme untuk menjaga kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang damai serta semangat menjunjung tinggi perbedaan yang berlandaskan Pancasila saat ini, nampaknya sudah mulai memudar. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan harga mati yang harus di jaga dengan segenap jiwa dan raga, ujar Sekda Oku.
Achmad Tarmizi mengatakan, generasi muda sebagai penerus bangsa di harapkan mampu memiliki nilai-nilai budaya yang berbudi luhur, berkarakter Pancasila, cerdas dan berjiwa patriotisme untuk menjaga keutuhan bangsa dan menjadikan negara kita disegani pihak luar negeri. Untuk itu, diperlukan penguatan nilai-nilai luhur dan semangat nasionalisme yang didesain dari dalam hati para mahasiswa baru Universitas Sriwijaya, jelasnya.
Mahasiswa lanjut Achmad Tarmizi tidak hanya sekedar mengenal kuliah, tapi juga punya wawasan kebangsaan dan berkarakter pancasila. Menurut Achmad Tarmizi lewat pendidikan, seseorang bisa jadi pemimpin. Seorang pemimpin adalah orang yang tahu jalan, sedangkan pimpinan hanya sebuah jabatan, pimpinan belum tentu bisa jadi pemimpin. Jadilah seorang pemimpin yang baik dan mampu membawa orang ke arah yang lebih baik, dan berkarakter. “ Pendidikan adalah sebuah wadah, bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuannya, untuk masa depan yang lebih baik lagi, “ tutup Achmad Tarmizi. (Syahril).