Penulis: admin |
BATURAJA (KP),- Setelah sekian tahun harapan warga Desa Kampai Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu (Kabupaten OKU) mendambakan adanya jembatan gantung, tampaknya akan segera terwujud. Jembatan gantung ini merupakan salah satu alat untuk mempermudah akses dan mendukung kegiatan harian warga khususnya di Desa Kampai dalam menjalankan aktifitas yang hendak melintasi Sungai Ogan.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten OKU Provinsi Sumsel Ir H Helman membenarkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sekitar Rp2,5 miliar pada plapon anggaran tahun 2019 untuk pembangunan Jembatan Desa Kampai. “ Tahun depan Jembatan Gantung Desa Kampai akan di bangun, dengan ukuran lebar 2,5 meter dan panjang 120 meter. Anggaran pembangunan itu sendiri menelan dana sebesar Rp2,5 miliar,” sebut Kepala Dinas PUPR H Helman menjawab koranperbatasan.com, Jumat (28/12/2018).
Menurut Helman, jembatan gantung ini menjadi kebutuhan utama dengan dasar yang sangat dinanti warga setempat. Sebab jembatan ini nantinya akan memghubungkan antar Desa Kampai dengan dusun perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian warga. “ Usulannya memang sudah lama, namun karena keterbatasan anggaran, maka baru dapat direalisasikan tahun depan, ” ujar Helman.
Lebih jauh lagi Helman mengatakan, selama ini memang belum ada bangunan jembatan di desa tersebut. Sehingga warga yang hendak menyeberang menuju kebun atau sebaliknya terpaksa harus menggunakan perahu, atau memutar melalui jalan alternatif melewati Jembatan Ogan di Desa Kedaton yang jarak tempuhnya sangat jauh. “ Semoga dengan dibangunnya jembatan gantung ini, dapat mempermudah akses warga Desa Kampai, terutama dalam mengangkut hasil bumi atau perkebunan milik warga seperti karet,” imbuh Helman.
Ditempat terpisah, warga Desa Kampai merasa bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas terealisasinya usulan yang selama ini menjadi harapan. “ Kami sangat bersyukur, mimpi kami selama ini terwujud, setelah di bangun jembatan gantung ini nanti, masyarakat desa kami akan lebih mudah dan lebih cepat untuk mengangkut hasil bumi,” terang Asnawi Kepala Desa Kampai. (Syahril).