Penulis: admin |
BATURAJA, (KP),- Sungguh membuat hati miris menyaksikanya, hingga hari kedua, tepatnya pada Kamis (26/7/2018) Pameran Tekhnologi Tepat Guna (TTG) di halaman GOR Baturaja yang diikuti oleh dinas, instansi serta hampir seluruh daerah di Sumatera Selatan, nyaris tidak ada pengunjung umum. Kecuali hilir mudik kalangan ASN jajaran Pemkab Oku, yang bertugas menjaga stand.
Pantauan wartawan di lokasi pameran sejak Kamis pagi hingga siang, tidak tampak satupun warga masyarakat yang datang, kecuali pegawai antar stand berpakaian seragam saling bercengkrama satu sama lain. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam event seperti ini, diduga kuat karena minimnya sosialisasi panitia penyelenggara. Buktinya banyak warga Kota Baturaja bersikap “cuek bebek”, mengaku tidak pernah tau jika ada kegiatan pameran TTG yang diselenggarakan di halaman Gedung Olah Raga Baturaja.
Seperti diakui Wendi (37) pedagang bakso bakar keliling, yang mengaku warga Kelurahan Kemalaraja. Dirinya tidak paham jika ada event besar yang sedang berlangsung di halaman GOR Baturaja. ” Emangnya pameran apa disana pak, ” kata Wendi balik bertanya. Dia mengaku, meski setiap hari mangkal dibeberapa tempat rute jualan bakso bakarnya, baik dipemukiman penduduk hingga ke sekolah sekolah, belum mendengar adanya pameran di GOR Baturaja.
“ Mungkin pameranya untuk kalangan pegawai, dan orang berduit saja, seperti pameran mobil, motor dan barang mewah. Hingga panitianya tidak butuh dengan kita masyarakat kalangan bawah. Makanya orang seperti kami tidak perlu di kasih tau, maklumlah pak, yang mau dibeli di pameran itu, uang dari mana, sekarang jualan untuk cari sesuap nasi saja lagi susah. hanya saja kalau orang kecil seperti kita ini, tau ada keramaian, mungkin bisa numpang jualan, “ urai Wendi.
Sementara Herbet (30) warga Sukajadi Baturaja Timur yang mengunjungi pameran ini sangat menyayangkan sepinya pengunjung pada even besar sekelas TTG Provinsi yang konon sudah menghabiskan dana miliaran rupiah. Menurut Herbet kendaraan yang keluar masuk serta parkir sembarangan, mengakibatkan tingkat keamanan dan kenyamanan pengunjung terganggu.
Selain pameran ini terkesan serimonial dan amburadul, kata Herbet, pihak penyelengara dirasa kurang sosialisasi. Buktinya banyak masyarakat Kota Baturaja tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Daerah ditempat ini. Sejatinya pameran ini ditujukan untuk masyarakat luas,” judulnya saja Teknologi Tepat Guna, tapi mana?. Harusnya masyarakat di desa-desa dijadikan sasaran, “ tegas Herbet. (Syahril).