Penulis: admin |
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Penulis : Nahdah Ayatillah
Program Studi : Ilmu Kelautan
Fakultas : Ilmu Kelautan dan Perikanan
APAKAH kita sudah tau terumbu karang itu apa?. Terumbu karang itu sejenis hewan atau tumbuhan?. Apakah teman–teman telah mengetahuinya?. Untuk mengetahuinya, mari kita bahas lebih lanjut. Terumbu Karang merupakan jenis hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO 3 (Kalsium Karbonat ) atau zat kapur, hidup bebes diperairan dan menempel pada substrat (Anonim, 2007). Jadi terumbu karang itu jenis dari hewan ya…
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Maritim dengan luas lautan dua pertiga dibandingkan daratan atau 70% luas lautan dibandingkan 30% luas daratan. Dengan luas lautan, maka Indonesia kaya akan sumber daya alam. Terumbu karang merupakan salah satu sumber daya perairan yang sangat melimpah di Indonesia. Sebagai penghuni ekosistem laut, terumbu karang indonesia menempati peringkat teratas dunia untuk luas dan kekayaan jenisnya. Lebih dari 75.000 km 2 atau sebesar 14% dari luas total terumbu karang dunia (Dahuri, 2003).
Terumbu karang berfungsi sebagai tempat hidup berbagai jenis biota laut, keberadaannya sangat peka terhadap perubahan. Kerusakan pada terumbu karang akan menimbulkan dampak pada kehidupan bawah laut karena adanya saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Proses terciptanya pun tidak mudah, dibutuhkan waktu berjuta-juta tahun hingga terbentuk secara utuh. Diperkirakan terumbu karang di Indonesia terbentuk sejak 450 tahun silam.
Proses terbentuk yang lama, dan sayang kalau kita rusak begitu saja. Kerusakan terumbu karang terdeteksi di 93 negara dari 109 negera yang memiliki kekayaan terumbu karang termasuk di Indonesia. Kerusakan yang terjadi sebagian besar diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti kegiatan wisata yang melebihi daya dukung kawasan, Burke et al. (2002) melaporkan bahwa penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang di Asia Tenggara termasuk di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut.
Pertama 1. Pembangunan di wilayah pesisir yang menyebabkan sedimentasi dan pencemaran laut, seperti pengerukan, reklamasi, penambangan pasir, pembuangan limbah padat dan cair; 2. Pencemaran laut akibat aktivitas di laut, seperti pencemaran dari pelabuhan, tumpahan minyak, pembuangan sampah dari atas kapal, dan akibat langsung dari pelemparan jangkar kapal; 3. Sedimentasi dan pencemaran dari daratan, seperti penebangan hutan, perubahan tata guna lahan dan praktek pertanian yang tidak konservatif; 4. Penangkapan ikan secara berlebihan; 5. Penangkapan ikan dengan cara merusak, seperti penangkapan ikan dengan menggunakan bom, racun dan alat tangkap lainnya; dan 6. Pemutihan karang akibat perubahan iklim global.
Jika kegiatan-kegiatan diatas tetap kita lanjutkan tanpa adanya penanggulangan, makaikan akan kehilangan fungsi dari terumbu karang 1. Tempat tumbuhnya biota lain, karena fungsinya sebagai tempat memijah, mencari makan, daerah asuhan berbagai biota laut.
Dengan rusaknya terumbu karang maka akan berkurangnya jenis spesies dari ikan dan akan menguragi jumlah keberadaan ikan di lautan terkhusus di kawasan teurmbu karang; 2. Sumber plasma nutfah; 3. Mencegah erosi dan mendukung terbentuknya pantai berpasir; 4. Melindungi pantai dari hempasan ombak dan keganasan badai disamping melindungi bangunan fisik. Pelindung usaha perikanan dan pelabuhan-pelauhan kecil dari badai dan hempasan air laut; 5. Dinegara-negara berkembang, terumbu karang secara tidak langsung merupakan penghasil protein bagi panduduk.
Kemudian 6. Sebagai obyek wisata agar fungsi dari terumbu karang tidak berkurang dan hilang dari waktu ke waktu maka kita harus melindungi keberagamannya baik itu struktur, fungsi dan integritas ekosistem, seperti konservasi terumbu karang, membatasi kegiatan yang berdampak langsung bagi keberlangsungan ekosistem terumbu karang, memperluas pengetahuan megenai ekosistem terumbu karang, dan menetapan Kawasan Konservasi Laut (KKL). Dengan upaya-upaya tersebut, maka kita ikut andil dalam mempertahankan keberagaman dan kelesteraian terumbu karang untuk kita wariskan pada anak dan cucu kita nantinya. (KP).
Kiriman Pembaca Koran Perbatasan, Minggu 26 Mei 2019