Penulis: admin |
TANGGAMUS (KP),- Sudah setahun lebih pasca ambruk, jembatan “KKN” yang melintasi Sungai Way Mincang Satu, penghubung Kecamatan Sumberejo dan Kecamatan Pulau Panggung masih bersipat darurat.
Pantauan koranperbatasan.com Sabtu, (29/06) jembatan darurat penghubung dua kecamatan yang ambruk sekitar bulan Mei, 2018 kemarin itu, hingga saat ini masih belum ada terlihat upaya renovasi dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus.
Sebagaimana diketahui, jembatan ambruk tersebut pertama kali di bangun menggunkan beton plat sekitar tahun 1998. Pelaksanaan pembangunannya dimotori oleh para mahasiswa KKN Unila sehingga jembatan itu diberinama jembatan ” KKN “. Anggaran pembangunan jembatan tersebut kala itu, berasal dari hasil swadaya masyarakat sekitar, dan sistem pengerjaanya manual dengan cara bergotong royong secara bergilir.
Sayangnya jembatan “KKN” yang sudah 20 tahun memberikan kenyamanan aktifitas kepada masyarakat tersebut terkena musibah. Ambruknya jembatan itu selain faktor alam dan usia yang sudah senja, juga tidak didukungnya kontruksi jembatan yang sesuai standard SNI.
Jembatan “KKN” itu kini tinggal cerita, padahal jembatan itu merupakan satu-satunya jalan pintas yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat pengguna jalan. Sebagaimana diungkapkan oleh salah satu warga yang mengaku sering melintas jalan tersebut berharap agar dapat segera direnovasi, supaya warga yang menggunakan jembatan tersebut dapat melewati dengan aman dan nyaman.
“Saya berharap agar jembatan ini dapat segara di bangun, karena jembatan ini salah satu jembatan arteri untuk dua kecamatan, sudah setahun kami menggunakan jembatan darurat ini, kami khawatir jika tidak segera di bangun akan menimbulkan korban jiwa,” ungkap Isah salah satu warga yang sering melintas.
Melihat kondisi jembatan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat, maka dikala itu Kepala Pekon Kebumen berkordinasi dengan dua Kepala Pekon lainnya, berinisiatif dibantu oleh warga sekitar berupaya membangun jembatan tersebut secara darurat sebatas untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jalan yang melalui jembatan tersebut.
Sementara itu Dian (Juru Tulis Pekon Kebumen) yang didampingi Madi (Juru Tulis Sidorejo) Kecamatan Sumberejo, saat dimintai keterangan terkait jembatan tersebut, mengatakan jika dirinya bersama rekan, sudah pernah ada upaya untuk menanggulangi musibah terputusnya jembatan tersebut.
Langkah awalnya yaitu dengan cara membangun jembatan darurat guna mempermudah akses warga yang menggunakan jembatan tersebut, lalu membuat prosal pengajuan pembangunan jembatan ke Kabupaten Tanggamus melewati Kecamatan Sumberjo, dan seperti yang tampak di foto hingga kini belum juga ada tanda-tanda pembangunan jembatan.
“Kami sudah pernah buat proposal, melewati Kecamatan Sumberejo, bahkan dikala Musrembang Kecamatanpun sudah kami usulkan, dan sekarang kami hanya bisa menunggu dan berharap agar proposal kami itu segera direalisasikan,” imbuh Dian.
Terpisah, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, berharap agar jembatan darurat ini segera dibangun menjadi jembatan permanen, agar mempermudah akses ekonomi bagi warga masyarakat di dua kecamatan.
“Sudah setahun jembatan ini dibiarkan begitu aja, saya khawatir jembatan itu bisa menjadi tempat kejahatan dan wargalah yang dirugikan,” tutup warga yang meminta agar namanya tidak disebutkan. (KP).
Pewarta : Arzal