Penulis: admin |
Natuna, (KP), – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Natuna, menghimbau bersama menjaga isi laut. Karena sangat penting terhadap kelangsungan hidup generasi mendatang. “ Dalam transplantasi ini dibutuhkan sinergi semua unsur, bukan hanya TNI AL saja. Tetapi dengan semua pihak, termasuk para nelayan dan masyarakat, “ sebut Sekda Kabupaten Natuan Provinsi Kepri, Wan Siswandi, S.Sos, M.Si, saat menghadiri kegiatan bakti sosial transplantasi terumbu karang, di perairan laut Markas Komando Pangkalan TNI AL Ranai, Minggu, (22/04) kemarin.
Mewakili Pemerintah Daerah, Siswandi mengapresiasi jalannya kegiatan yang diadakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) bersama LPP Radio Republik Indonsia (RRI), dan berharap masyarakat bisa menyadarinya. “ Semoga kegiatan ini, bisa membuka mata kita, betapa pentingnya menjaga ekosistem laut, terhadap kelangsungan hidup di masa akan datang, terutama untuk anak cucu. Karena laut merupakan masa depan kita, dan anak cucu kita. Kalau bukan kita yang menjaga laut, siapa lagi, ” ujar Siswandi.
Pada kesempatan itu, Dalanal Ranai, Kolonel Laut (P), Harry Setiyawan mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah melestarikan terumbu karang dengan cara pencangkokan. Karena dengan cara seperti itu, terumbu karang yang telah rusak dapat di hidupkan kembali. “ Saya melihat, dari waktu ke waktu terumbu karang khsusnya di sekitar perairan laut Kecamatan Bunguran Timur, sudah mulai rusak. Melalui transplantasi ini, kita coba kembalikan ekosistem laut yang telah rusak. Teknik dan prosedur pelaksanaan transplantasi terumbu karang mesti disesuaikan dengan tujuan transplantasi karang itu sendiri. Secara spesifik, seperti pemasangan karang dalam ban bekas, “ terang Harry Setiyawan.
Menurut Harry Setiyawan, transplantasi terumbu karang yang telah rusak di lakukan dengan cara memindahkan potongan karang hidup, dari terumbu karang yang kondisinya masih baik. “ Lokasi pengambilan bibit di sekitar terumbu karang yang telah rusak, tidak boleh jauh dengan kondisi terumbu karang yang masih baik. Antara lokasi pengambilan bibit, dengan lokasi terumbu karang yang telah rusak mempunyai kondisi lingkungan, yang mirip, ” jelas Harry Setiyawan.
Sebagai Danlanal, Harry Setiyawan berharap kegiatan yang berlangsung dapat membuka wawasan masyarakat, untuk tidak merusak terumbu karang. “ Rusaknya terumbu karang, tentu berdampak pada menurunnya populasi ikan di perairan Natuna. Populasi ikan yang dulunya banyak berada di pinggiran, saat ini sudah banyak pindah ke tengah laut, atau daerah yang masih banyak karang sehatnya. Kalau tidak kita mulai dari sekarang, kapan lagi?, ini untuk masa depan anak cucu kita. Sekarang saya lihat nelayan sudah mulai sulit mendapatkan ikan. Tentu sangat ironis, kita berada di atas laut, tapi susah mendapatkan ikan, ” ujar Harry Setiyawan.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengawas LPP RRI, Dwi Heruningsih, menegaskan RRI sebagai radio masyarakat di harapkan dapat mempublikasi dampak dari pengrusakan terumbu karang. ” Melalui RRI, kita himbau masyarakat peduli akan ekosistem laut. Kepada nelayan agar tidak lagi menangkap ikan dengan menggunakan alat tangkap yang bisa merusak. Mari bersama-sama jaga laut kita, “ imbuh Dwi Heruningsih.
Saat kegiatan berlangsung, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Yudo Margono diwakili oleh Danlanal Ranai, Kolonel Laut (P), Harry Setiyawan. Sedangkan dari LPP RRI Pusat, diwakili oleh Dewan Pengawas, Dwi Heruningsih, dan Bupati Natuna sendiri diwakili oleh Sekda Natuna, Wan Siswandi, S.Sos, M.Si. Kegiatan dalam rangka melestarikan terumbu karang itu, dihadiri juga oleh Ketua Korcab IV Daerah Jalasenastri Armada RI Kawasan Barat, Irmelda Ribut Eko Suyatno (istri Danlantamal IV Tanjungpinang), beserta ibu-ibu Organisasi Jalsenastri Lanal Ranai. (Amran, Poto Istimewa).